Pengaspalan Tol Tangerang-Merak Gunakan Limbah Plastik

Jum'at, 15 Desember 2017 - 23:06 WIB
Pengaspalan Tol Tangerang-Merak Gunakan Limbah Plastik
Pengaspalan Tol Tangerang-Merak Gunakan Limbah Plastik
A A A
TANGERANG - PT Marga Mandalasakti atau yang lebih dikenal dengan Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak menguji coba limbah plastik sebagai bahan campuran pembangunan aspal jalan tol.

Teknologi yang diadopsi dari India ini mulai diujicobakan di Rest Area KM 43, Tol Tangerang-Merak . Setelah berhasil, uji coba pengaspalan akan dilakukan di tol yang dikelola PT Marga Mandalasakti.

Direktur Teknik dan Operasi PT Marga Mandalasakti, Sunarto Sastrowiyoto, mengatakan, pengaspalan dengan limbah plastik ini merupakan inovasi baru dalam pembangunam jalan tol di Indonesia.

"Ini merupakan uji coba pertama untuk jalan tol kami dan ini inovasi yang sangat baik untuk dikembangkan," ujar Sunarto kepada wartawan di Rest Area KM43, Tol Tangerang-Merak, Jumat (15/12/2017).

Uji coba pengaspalan dilakukan di jalan sepanjang 100 meter dengan lebar 15 meter dan ketebalan perkerasan 5 centimeter, di tempat istirahat pelayanan (TIP) KM 43, ruas Tol Tangerang-Merak.

Dari 160 ton aspal yang digunakan untuk pembangunan tol itu, sebanyak 6% atau sekitar 600 Km merupakan campuran limbah plastik. Limbah plastik itu didatangkan dari Bandung, Jawa Barat.

"Limbah plastik ternyata berguna untuk campuran pembangunan jalan tol yang padat kendaraan bermotor. Dengan pemanfaatan limbah plastik ini, semoga mengurangi sampah plastik," jelasnya.

Plastik bisa digunakan untuk aspal karena plastik juga polimer, dan aspal biasa pakai polimer. Di Pantai Utara Jawa, polimer syntesis digunakan untuk meningkatkan performa jalan. (Baca:Dalam Setahun, 581 Kecelakaan Terjadi di Tol Tangerang-Merak)

"Polimer memang dapat meningkatkan performa aspal. India sudah pakai inovasi ini untuk pembangunan jalannya. Sudah beberapa ribu kilometer jalan yang pakai teknologi baru ini," ungkap Sunarto.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danish H Sumadilaga mengatakan, pihaknya akan melanjutkan uji coba semacam ini ke titik-titik lain di Tol Tangerang-Merak.

"Ini merupakan rangkaian penerapan sampah plastik dengan aspal. Untuk Tol Tangerang-Merak ini merupakan titik keenam yang diterapkan dalam proses aspal campur limbah plastik," jelasnya.

Sebelumnya telah dilakukan uji coba pembangunan jalan tol bercampur limbah plastik di Bali, Bekasi, Makassar, dan Solo. Hasilnya selama ini berjalan cukup baik tanpa kendala.

"Bisa meningkatkan stabilitas jalan hingga 40% dan sejauh ini belum terjadi adanya keretakan jalan akibat dicampurnya aspal dengan limbah plastik ini," terangnya.

Menurut dia, pemanfaatan limbah plastik untuk pembangunan jalan tol ini sangat bagus. Selain baik bagi lingkungan, juga dapat menambah kinerja campuran aspal menjadi lebih kuat dan tahan lama.

"Namun, penambahan limbah plastiknya tetap harus dibatasi, karena jika tidak akan mengurangi ketahanan campuran aspal, sehingga jalan menjadi mudah retak. Maka itu, harus sesuai," sambung Danish.

Untuk jalan sepanjang 1 km, dengan lebar 7 m, dan tebal 5 cm, hanya sanggup menampung campuran limbah plastik 3 ton. Jika limbah yang digunakan lebih dari itu, maka kualitas jalannya jadi rusak.

"Penerapan limbah plastik di Rest Area, KM 43 Tol Tangerang-Merak ini adalah kegiatan terakhir dari rangkaian uji coba penerapan di 2017 yang tersebar di sejumlah wilayah," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4790 seconds (0.1#10.140)