Sandiaga Uno Ingin Ciptakan Lapangan Kerja di Bawah Tanah
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salauddin Uno menyinggung soal lapangan kerja saat menghadiri workshop bertema "Underground Government Study: MRT Jakarta" atau "Studi pemerintahan ruang bawah tanah: MRT Jakarta" di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, pria yang biasa disapa Sandi ini menyinggung soal lapangan kerja di ruang bawah tanah. Dia mengatakan, pembangunan bawah tanah bisa menciptakan lapangan kerja bagi warga Jakarta.
"Yang ada di benak Pak Anies (Baswedan) dan saya (Sandiaga Uno) adalah bagaimana underground ini bisa berpihak pada usaha kecil sehingga penciptaan lapangan kerja itu tinggi. Jadi UMKM, ekonomi kreatif bisa mengisi ruang-ruang bawah tanah," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Ruang bawah tanah MRT, kata Sandi, harus dimanfaatkan tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi tapi juga aspek sosial. Ia berharap ruang bawah MRT nantinya akan menjadi ruang berinteraksi untuk menyatukan warga Jakarta.
"Juga bagaimana integrasi dengan moda transportasi yang lain. Dan juga ada konsep TOD. How we create Transit Oriented Development (TOD). Kita ingin mendorong agar pemilik pemilik gedung (kantor) agar terintegrasi (dengan MRT)," lanjutnya.
Selain aspek ekonomi dan sosial, Sandi menambahkan, pentingnya aspek kesehatan dalam pemanfaatan ruang bawah tanah. Ia menyebut harus ada langkah antisipatif terkait masalah kesehatan yang bisa terjadi di ruang bawah tanah seperti kontaminasi udara.
Dalam sambutannya, pria yang biasa disapa Sandi ini menyinggung soal lapangan kerja di ruang bawah tanah. Dia mengatakan, pembangunan bawah tanah bisa menciptakan lapangan kerja bagi warga Jakarta.
"Yang ada di benak Pak Anies (Baswedan) dan saya (Sandiaga Uno) adalah bagaimana underground ini bisa berpihak pada usaha kecil sehingga penciptaan lapangan kerja itu tinggi. Jadi UMKM, ekonomi kreatif bisa mengisi ruang-ruang bawah tanah," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Ruang bawah tanah MRT, kata Sandi, harus dimanfaatkan tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi tapi juga aspek sosial. Ia berharap ruang bawah MRT nantinya akan menjadi ruang berinteraksi untuk menyatukan warga Jakarta.
"Juga bagaimana integrasi dengan moda transportasi yang lain. Dan juga ada konsep TOD. How we create Transit Oriented Development (TOD). Kita ingin mendorong agar pemilik pemilik gedung (kantor) agar terintegrasi (dengan MRT)," lanjutnya.
Selain aspek ekonomi dan sosial, Sandi menambahkan, pentingnya aspek kesehatan dalam pemanfaatan ruang bawah tanah. Ia menyebut harus ada langkah antisipatif terkait masalah kesehatan yang bisa terjadi di ruang bawah tanah seperti kontaminasi udara.
(mhd)