IMM Sebut Aksi 2411 Tidak Perlu Jika Aparat Bertindak Tegas
IMM Sebut Aksi 2411 Tidak Perlu Jika Aparat Bertindak Tegas
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ali Muthohirin mengapresiasi rencana aksi damai 2411 yang digawangi oleh Laskar Pembela Islam (LPI) dan Presidium Alumni 212, Jumat besok.
"Kami mengapresiasi dan mendukung, karena itu merupakan hak konstitusional, sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan yang dilakukan oleh penegak hukum terkait kasus penistaan yang dilakukan oleh seorang anggota Dewan dari Partai NasDem (Viktor Laiskodat)," ujar Ali kepada SINDOnews, Kamis (23/11/2017).
Menurut dia, aksi tersebut sebenarnya tidak perlu jika saja aparat penegak hukum segera bertindak tegas terhadap Viktor Laiskodat.
"Seharusnya aksi ini tidak perlu dilakukan kalau polisi berbuat adil dan tidak tebang pilih dalam menangani kasus yang menurut saya tak pantas dilakukan oleh seorang anggota Dewan yang katanya terhormat," tandasnya.
Diketahui, politikus Partai NasDem Victor Laiskodat dianggap telah menistakan agama Islam dalam pidatonya di Kupang, Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu. Pidato berisi ujaran kebencian itu dianggap bisa meruntuhkan kesatuan Indonesia.
Ali menilai, apa yang diucapkan Viktor Laiskodat jelas perilaku yang tidak mencerminkan jiwa kebhinnekaan. "Perkataan yang provokatif sekaligus menunjukkan seorang anggota Dewan yang tak memahami makna Pancasila," tutupnya.
"Kami mengapresiasi dan mendukung, karena itu merupakan hak konstitusional, sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan yang dilakukan oleh penegak hukum terkait kasus penistaan yang dilakukan oleh seorang anggota Dewan dari Partai NasDem (Viktor Laiskodat)," ujar Ali kepada SINDOnews, Kamis (23/11/2017).
Menurut dia, aksi tersebut sebenarnya tidak perlu jika saja aparat penegak hukum segera bertindak tegas terhadap Viktor Laiskodat.
"Seharusnya aksi ini tidak perlu dilakukan kalau polisi berbuat adil dan tidak tebang pilih dalam menangani kasus yang menurut saya tak pantas dilakukan oleh seorang anggota Dewan yang katanya terhormat," tandasnya.
Diketahui, politikus Partai NasDem Victor Laiskodat dianggap telah menistakan agama Islam dalam pidatonya di Kupang, Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu. Pidato berisi ujaran kebencian itu dianggap bisa meruntuhkan kesatuan Indonesia.
Ali menilai, apa yang diucapkan Viktor Laiskodat jelas perilaku yang tidak mencerminkan jiwa kebhinnekaan. "Perkataan yang provokatif sekaligus menunjukkan seorang anggota Dewan yang tak memahami makna Pancasila," tutupnya.
(thm)
Explore More