Sandiaga Targetkan Angka Kemiskinan di Jakarta Menurun
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno prihatin usai menerima laporan dari Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) soal angka kemiskinan di Ibu Kota. Sejak 10 tahun terakhir angka kemiskinan di Jakarta stagnan dan tidak mengalami penurunan sama sekali.
"Ada yang secara fundamental pendekatan yang dilakukan oleh kebijakan ekonomi kita belum dapat menurunkan angka kemiskinan. Nah ini kita harus ubah di lima tahun ke depan," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Sandi menjelaskan, untuk menekan angka kemiskinan diperlukan kebijakan yang tepat. Menurutnya dengan memfokuskan pada sektor pendidikan dan kesehatan nantinya di harapkan angka kemiskinan perlahan menurun.
"Ini Ibu Kota Indonesia, ekonomi nomor 16 menuju ekonomi 10 besar di dunia. Jadi kita harus turunkan angka kemiskinan secara signifikan dengan terobosan-terobosan kebijakan," lanjutnya.
Guna menurunkan angka kemiskinan, pihaknya akan terus mengawasi lewat data-data yang ada. "Kita akan monitor terus, dengan basis data terpadu (BDT), tiap 2 bulan sekali kita akan duduk kita akan sisir datanya," katanya.
Sekadar informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta Jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2017 sebesar 389,69 ribu orang (3,77%).
Dibandingkan dengan September 2016 (385,84 ribu orang atau 3,75%), jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 3,85 ribu atau meningkat 0,02 poin.
Sedangkan dibandingkan dengan Maret 2016 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 384,30 ribu orang (3,75%), jumlah penduduk miskin meningkat 5,39 ribu atau meningkat 0,02 poin.
"Ada yang secara fundamental pendekatan yang dilakukan oleh kebijakan ekonomi kita belum dapat menurunkan angka kemiskinan. Nah ini kita harus ubah di lima tahun ke depan," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Sandi menjelaskan, untuk menekan angka kemiskinan diperlukan kebijakan yang tepat. Menurutnya dengan memfokuskan pada sektor pendidikan dan kesehatan nantinya di harapkan angka kemiskinan perlahan menurun.
"Ini Ibu Kota Indonesia, ekonomi nomor 16 menuju ekonomi 10 besar di dunia. Jadi kita harus turunkan angka kemiskinan secara signifikan dengan terobosan-terobosan kebijakan," lanjutnya.
Guna menurunkan angka kemiskinan, pihaknya akan terus mengawasi lewat data-data yang ada. "Kita akan monitor terus, dengan basis data terpadu (BDT), tiap 2 bulan sekali kita akan duduk kita akan sisir datanya," katanya.
Sekadar informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta Jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2017 sebesar 389,69 ribu orang (3,77%).
Dibandingkan dengan September 2016 (385,84 ribu orang atau 3,75%), jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 3,85 ribu atau meningkat 0,02 poin.
Sedangkan dibandingkan dengan Maret 2016 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 384,30 ribu orang (3,75%), jumlah penduduk miskin meningkat 5,39 ribu atau meningkat 0,02 poin.
(ysw)