Pekan Depan Transjakarta Berlakukan Modif Rute Monas-Ragunan

Rabu, 15 November 2017 - 04:12 WIB
Pekan Depan Transjakarta...
Pekan Depan Transjakarta Berlakukan Modif Rute Monas-Ragunan
A A A
JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) akan memberlakukan modifikasi rute Ragunan-Monas via Semanggi menjadi Ragunan-Monas via Antasari pada Senin (20/11/2017) mendatang.

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menolak rencana tersebut karena dinilai dapat menurunkan penumpang.

Humas PT TransJakarta, Wibowo mengatakan, untuk mempercepat jarak tempuh koridor Monas-Ragunan yang sebelumnya melalui Semanggi, akan dimodifikasi melalui Antasari.

Adapun halte-halte yang akan disinggahi yakni, Halte Ragunan, Halte Deptan, Halte Bundaran Senayan, Halte Gelora Bung Karno, Halte Polda, Halte Bendungan Hilir, Halte Karet, Halte Dukuh Atas 1, Halte Tosari, Halte Sarinah, Halte BI, dan Halte Monas.

"Transjakarta juga mengubah rute Monas-Ragunan via Semanggi menjadi Monas-Ragunan via Tendean (koridor 13)," kata Wibowo melalui pesan singkatnya, kemarin.

Bowo menjelaskan, untuk Monas-Ragunan via Tendean, TransJakarta melewati beberapa halte, yakni Halte Monas, Halte BI, Halte Sarinah, Halte Tosari, Halte Dukuh Atas 1, Halte Karet, Halte Bendungan Hilir, Halte Polda, Halte Gelora Bung Karno, Halte Tirtayasa, Halte Tendean, Halte Mampang Prapatan, Halte Duren Tiga, Halte ImigrasI, Halte Warung Jati, Halte Buncit Indah, Halte Pejaten, Halte Jati Padang, Halte SMK 57, Halte Departemen Pertanian, dan Halte Ragunan.

Modifikasi tersebut, kata Bowo sudah dikordinasikan kepada regulator dalam hal ini Dinas Perhubungan DKI Jakarta. "Kami sudah berkirim surat ke Dinas Perhubungan," ungkapnya.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan, Sigit Widiatmoko mengakui telah mendapatkan surat modifikasi rute tersebut. Bahkan dia menyebut sudah mengembalikannya. Namun, kata dia, sebagai regulator yang memiliki kewenangan melakukan perubahan trayek, Dinas Perhubungan menolak modifikasi tersebut.

"Kami menolak. Kalau TransJakarta ajukan trayek baru sifatnya penambahan, bukan yang existing dikurangi," ungkapnya.

Sigit menjelaskan, modifikasi rute itu kuncinya bukan semata-mata waktu tempuh bisa direduksi. Saat ini, pihaknya sedang membentuk pola perjalanan orang dengan melakukan survei secara menyeluruh.

Misalnya saja pola perjalan via Semanggi melalui Jalan Gatot subroto. Kata Sigit, rute tersebut memiliki banyak penumpang dan masih sangat dibutuhkan.

"Sesuatu yang sudah bagus jangan dihilangkan hanya karena soal waktu tempuh. Apalagi kajiannya juga masih sifatnya temporer," ungkapnya.

Hal tersebut juga terjadi pada Penetapan empat trayek percontohan Ok Otrip yang ditentukan TransJakarta. Diantaranya yakni, Semanggi-Senen, Lebak Bulus-Blok M, Senen-Sunter dan SCBD-Gandaria. Menurut Sigit, trayek tersebut tidak mencerminkan arahan Gubernur agar berpihak kepada kelompok masyarakat menengah.

"Kami masih membahas. Belum memutuskan empat trayek percontohan itu. Masih kami kaji," ucapnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0697 seconds (0.1#10.140)