Tertimpa Beton Proyek MRT, Syamsudin dan Istri Trauma
Tertimpa Beton Proyek MRT, Syamsudin dan Istri Trauma
A
A
A
JAKARTA - Pengendara motor yang menjadi korban tertimpa beton proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan Panglima Polim Raya, tepatnya di persimpangan Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan bernama Syamsudin mengalami trauma mendalam.
Syamsudin masih diselimuti rasa takut atas peristiwa yang dialaminya, pada Jumat 3 November 2017 malam.
"Korban dan istrinya masih shock dengan kejadian tersebut," kata kuasa hukum korban, Fauzan Rachmansyah di Jakarta, Senin (6/11/2017).
Bahkan, kata dia, akibat trauma itu Syamsudin sulit untuk tidur. "Ketika ditanya mengenai kejadian tersebut korban hanya ingat kepanikan saat kejadian saja," lanjutnya.
Fauzan mengatakan, kliennya itu ingin ada pihak yang bertanggung jawab atas kejadian yang menimpanya tersebut. Bertanggung jawab bukan dari sisi pengobatan saja, tapi bertanggung jawab memulihkan kondisi mentalnya yang saat ini masih didera trauma yang mendalam.
"Penanganan dari perusahaan untuk rumah sakit memang langsung ditanggung. Dari perusahaan juga sudah ada yang datang ke rumah korban. Tinggal membahas ganti kerugian-kerugian aaja. Korban ini tulang punggung keluarga, sampai saat ini belum bisa kerja, doakan saja semoga kondisinya segera membaik ya," tutur Fauzan.
Oleh karena itu, sebagai kuasa hukum korban, pihaknya akan segera menghubungi perusahaan yang bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa Syamsudin.
"Saya akan minta kepada perusahaan mengenai pertanggung-jawabannya, dan sambil menunggu keadaan korban pulih," tutup Fauzan. (Baca Juga: Luka Tak Serius, Korban Tertimpa Beton MRT Dipulangkan dari RS(mhd)
Syamsudin masih diselimuti rasa takut atas peristiwa yang dialaminya, pada Jumat 3 November 2017 malam.
"Korban dan istrinya masih shock dengan kejadian tersebut," kata kuasa hukum korban, Fauzan Rachmansyah di Jakarta, Senin (6/11/2017).
Bahkan, kata dia, akibat trauma itu Syamsudin sulit untuk tidur. "Ketika ditanya mengenai kejadian tersebut korban hanya ingat kepanikan saat kejadian saja," lanjutnya.
Fauzan mengatakan, kliennya itu ingin ada pihak yang bertanggung jawab atas kejadian yang menimpanya tersebut. Bertanggung jawab bukan dari sisi pengobatan saja, tapi bertanggung jawab memulihkan kondisi mentalnya yang saat ini masih didera trauma yang mendalam.
"Penanganan dari perusahaan untuk rumah sakit memang langsung ditanggung. Dari perusahaan juga sudah ada yang datang ke rumah korban. Tinggal membahas ganti kerugian-kerugian aaja. Korban ini tulang punggung keluarga, sampai saat ini belum bisa kerja, doakan saja semoga kondisinya segera membaik ya," tutur Fauzan.
Oleh karena itu, sebagai kuasa hukum korban, pihaknya akan segera menghubungi perusahaan yang bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa Syamsudin.
"Saya akan minta kepada perusahaan mengenai pertanggung-jawabannya, dan sambil menunggu keadaan korban pulih," tutup Fauzan. (Baca Juga: Luka Tak Serius, Korban Tertimpa Beton MRT Dipulangkan dari RS(mhd)
Explore More