Pemkot Jakbar Akan Terapkan Konsep Jungle City di Hutan Srengseng
A
A
A
JAKARTA - Pemkot Jakarta Barat membuat konsep 'jungle city' pada 2018 mendatang untuk menggaet wisatawan yang mengunjungi Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Barat, Fredy Setiawan mengatakan, ada tiga destinasi wisata yang diunggulkan di Jakarta Barat yakni, Kawasan Kota Tua, Museum Keramik dan Hutan Kota Srengseng. Namun, karena pengelolaan yang kurang baik di Hutan Kota Srengseng maka Pemkot Jakarta Barat akan mengandeng pihak ketiga sebagai pengelola.
Apalagi, jumlah wisatawan yang mengunjungi Hutan Kota Srengseng, terus meningkat. "Kita memerluka pihak swasta untuk mengawasi dan mengelolah lahan seluas 15 hektare itu. Jadi Hutan Kota Srengseng akan dibuat 'jungle city' seperti di Taman Topi Bogor," kata Fredy di Gedung Pemkot Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Fredy yakin dengan dijadikannya Hutan Kota Srengeng sebagai jungle city Srengseng akan menarik wisatawan lokal. Turis lokal akan memanfaatkan kawasan ini sebagai sarana rekreasi, olahraga, dan edukasi.
"Karena itu nanti akan dibangun wisata alam dan wisata air. Adapula tempat pemancingan dan kamping," tutur mantan Camat Setiabudi itu. Dia menambahkan, nantinya para pengunjung akan dikenakan biaya retribusi lebih dibandingkan saat ini sebesar Rp3.000.
"Kita bisa juga ambil konsep seperti Ragunan. Satwa-satwa dikumpulkan di sana. Jadi Hutan Kota Srengseng bisa jadi alternatif tempat wisata yang murah," ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Srengseng Joko Mulyono mengatakan, Hutan Kota Srengseng sudah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Jakarta Barat. Sebab itu, beberapa pihak akan melakukan penataan agar di lokasi itu ramai pengunjung.
"Rencananya kalau ada wisatawan mancanegara ke Hutan Kota akan ada workshop buat batik sendiri dan hasilnya untuk souvenir mereka. Yang buat workshop-nya perusahaan batik Gobang Betawi," tutupnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Barat, Fredy Setiawan mengatakan, ada tiga destinasi wisata yang diunggulkan di Jakarta Barat yakni, Kawasan Kota Tua, Museum Keramik dan Hutan Kota Srengseng. Namun, karena pengelolaan yang kurang baik di Hutan Kota Srengseng maka Pemkot Jakarta Barat akan mengandeng pihak ketiga sebagai pengelola.
Apalagi, jumlah wisatawan yang mengunjungi Hutan Kota Srengseng, terus meningkat. "Kita memerluka pihak swasta untuk mengawasi dan mengelolah lahan seluas 15 hektare itu. Jadi Hutan Kota Srengseng akan dibuat 'jungle city' seperti di Taman Topi Bogor," kata Fredy di Gedung Pemkot Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Fredy yakin dengan dijadikannya Hutan Kota Srengeng sebagai jungle city Srengseng akan menarik wisatawan lokal. Turis lokal akan memanfaatkan kawasan ini sebagai sarana rekreasi, olahraga, dan edukasi.
"Karena itu nanti akan dibangun wisata alam dan wisata air. Adapula tempat pemancingan dan kamping," tutur mantan Camat Setiabudi itu. Dia menambahkan, nantinya para pengunjung akan dikenakan biaya retribusi lebih dibandingkan saat ini sebesar Rp3.000.
"Kita bisa juga ambil konsep seperti Ragunan. Satwa-satwa dikumpulkan di sana. Jadi Hutan Kota Srengseng bisa jadi alternatif tempat wisata yang murah," ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Srengseng Joko Mulyono mengatakan, Hutan Kota Srengseng sudah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Jakarta Barat. Sebab itu, beberapa pihak akan melakukan penataan agar di lokasi itu ramai pengunjung.
"Rencananya kalau ada wisatawan mancanegara ke Hutan Kota akan ada workshop buat batik sendiri dan hasilnya untuk souvenir mereka. Yang buat workshop-nya perusahaan batik Gobang Betawi," tutupnya.
(whb)