Kebakaran Pabrik Kembang Api, Keberadaan Subarna Ega Masih Misteri
A
A
A
JAKARTA - Polisi tengah menyusun berkas kasus ledakan petasan di Kosambi, Tangerang. Mengenai keberadaan salah satu tersangka, yakni Subarna Ega polisi belum mendapatkan titik terang apakah ikut menjadi korban atau tidak.
Mengenai kasus kebakaran itu, Polda Metro Jaya tengah berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan guna kelengkapan berkas. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi sudah mengirimkan SPDP ke Kejari Tangerang terkait kasus ledakan petasan Kosambi.
Polisi juga sudah memintakan visum dan dokumen lainnya guna melengkapi berkas. "Kita hari ini ada koordinasi dengan BPJS untuk kelengkapan berkas perkara. Kita tetap proses untuk kasus itu," ujarnya pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (3/11/2017).
Sementara itu, tambah Argo, terkait tukang las di pabrik petasan itu, Subarna Ega, keberadaannya masih menjadi misteri. Polisi belum menemukan keberadaannya, termasuk di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Karena kondisi luka korban membuat kita kesulitan mengidentifikasi jenazah di RS Polri, bisa jadi pertimbangan pula bagaimana nanti untuk penguburan (kemungkinan dikubur massal)," katanya.
Mengenai kasus kebakaran itu, Polda Metro Jaya tengah berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan guna kelengkapan berkas. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi sudah mengirimkan SPDP ke Kejari Tangerang terkait kasus ledakan petasan Kosambi.
Polisi juga sudah memintakan visum dan dokumen lainnya guna melengkapi berkas. "Kita hari ini ada koordinasi dengan BPJS untuk kelengkapan berkas perkara. Kita tetap proses untuk kasus itu," ujarnya pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (3/11/2017).
Sementara itu, tambah Argo, terkait tukang las di pabrik petasan itu, Subarna Ega, keberadaannya masih menjadi misteri. Polisi belum menemukan keberadaannya, termasuk di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Karena kondisi luka korban membuat kita kesulitan mengidentifikasi jenazah di RS Polri, bisa jadi pertimbangan pula bagaimana nanti untuk penguburan (kemungkinan dikubur massal)," katanya.
(ysw)