Kasus Kebakaran Pabrik Kembang Api, Polisi Kembali Periksa Saksi
A
A
A
JAKARTA - Polisi sudah memeriksa puluhan saksi dalam kasus ledakan petasan di Kosambi, Tangerang. Saat ini, sudah ada 21 saksi yang sudah diperiksa terkait kasus tersebut.
"Penyidikan kasus pabrik kembang api, sudah kami periksa 21 saksi dan 2 tersangka. Sekarang masih penyusunan apakah ada saksi lain atau tidak," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (31/10/2017).
Menurutnya, semua saksi itu berasal dari karyawan pabrik petasan itu yang masih bidup dan warga sekitar yang tahu peristiwa itu. Sedang terkait tersangka Subarna Ega hingga kini masih ditelusuri polisi.
Dalam insiden itu, kata Argo, ada 103 karyawan, tapi itu semua berdasarkan data dari list gaji karyawan. Hingga kini, polisi belum dapat data pasti berapa jumlah karyawan yang masuk pada saat ledakan petasan terjadi di lokasi.
Pasalnya, kata Argo, pemegang buku absen karyawan turut meninggal, termasuk buku absen karyawan pun terbakar api. Adapun data yang ada saat ini, jumlah korban yang meninggal 51 orang.
"47 kantong jenazah saat kejadian, yakni 44 kantong berupa mayat, 3 berupa serpihan tubuh. Lalu, tiga orang meninggal dalam perawatan di rumah sakit dan satu lagi ditemukan saat olah TKP kemarin," tuturnya.
Adapun olah TKP kemarin dilakukan, papar Argo, lantaran adanya pihak keluarga yang mengaku bermimpi kalau tubuh saudaranya masih berada di lokasi kejadian terhimpit reruntuhan dan ternyata betul. Sedang korban yang masih dirawat di rumah sakit berjumlah 11 orang.
"Penyidikan kasus pabrik kembang api, sudah kami periksa 21 saksi dan 2 tersangka. Sekarang masih penyusunan apakah ada saksi lain atau tidak," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (31/10/2017).
Menurutnya, semua saksi itu berasal dari karyawan pabrik petasan itu yang masih bidup dan warga sekitar yang tahu peristiwa itu. Sedang terkait tersangka Subarna Ega hingga kini masih ditelusuri polisi.
Dalam insiden itu, kata Argo, ada 103 karyawan, tapi itu semua berdasarkan data dari list gaji karyawan. Hingga kini, polisi belum dapat data pasti berapa jumlah karyawan yang masuk pada saat ledakan petasan terjadi di lokasi.
Pasalnya, kata Argo, pemegang buku absen karyawan turut meninggal, termasuk buku absen karyawan pun terbakar api. Adapun data yang ada saat ini, jumlah korban yang meninggal 51 orang.
"47 kantong jenazah saat kejadian, yakni 44 kantong berupa mayat, 3 berupa serpihan tubuh. Lalu, tiga orang meninggal dalam perawatan di rumah sakit dan satu lagi ditemukan saat olah TKP kemarin," tuturnya.
Adapun olah TKP kemarin dilakukan, papar Argo, lantaran adanya pihak keluarga yang mengaku bermimpi kalau tubuh saudaranya masih berada di lokasi kejadian terhimpit reruntuhan dan ternyata betul. Sedang korban yang masih dirawat di rumah sakit berjumlah 11 orang.
(ysw)