Tim DVI Polri Ambil Sampel DNA 49 Orang Keluarga Korban Ledakan
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 49 orang yang kehilangan anggota keluarganya terkait ledakan gudang petasan di Kosambi, Tangerang mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Tim Disaster Victims Identification (DVI) RS Polri melakukan pemeriksaan gigi jenazah untuk mengungkap identitas para korban.
Ketua Tim DVI RS Polri Kombes Pol Pramujoko mengatakan, hingga kini sudah ada sebanyak 49 orang telah datang melapor ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk mencari anggota keluarga mereka. "Ada 49 orang yang sudah melapor, untuk korban 47 jenazah. Satu korban kadang-kadang yang melaporkan dua sampai tiga orang," kata Pramujoko di RS Polri, Jumat (27/10/2017).
Menurut Pramujoko, pihaknya telah mengambil sampel DNA ke 49 orang yang melapor tersebut. Untuk selanjutnya akan dilakukan pencocokan DNA dengan sampel yang diambil dari jenazah.
Mengingat kondisi jenazah yang hangus terbakar maka tim forensik pun melakukan pencocokan melalui gigi jenazah."Kemarin seluruh jenazah diambil sidik jarinya enggak bisa, jadi gugur dong. Primer tinggal DNA dan gigi, kemudian rekam medis dan properti misal pakai cincin kawin dan lainnya. Dicocokan dengan data di jenazah dan keluarga korban. 80% gigi jenazah masih bisa diperiks," ujarnya.
Pramujoko berharap keluarga korban yang melapor aktif membawa data-data keluarga, termasuk rekam medis dan foto-foto yang memperlihatkan panoramic gigi korban, misal foto-foto korban yang memperlihatkan giginya. "Keluarga harus aktif, selama data keluarga lengkap pasti ketemu. Karena kadang yang diberikan ke kita enggak lengkap. Kalau bisa ada foto panoramic gigi atau foto (korban) yang kelihatan gigi, rekam medis. Karena (proses identifikasi) pakai sidik jari atau rekognisi ā€ˇwajah enggak bisa," ucapnya.
Ketua Tim DVI RS Polri Kombes Pol Pramujoko mengatakan, hingga kini sudah ada sebanyak 49 orang telah datang melapor ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk mencari anggota keluarga mereka. "Ada 49 orang yang sudah melapor, untuk korban 47 jenazah. Satu korban kadang-kadang yang melaporkan dua sampai tiga orang," kata Pramujoko di RS Polri, Jumat (27/10/2017).
Menurut Pramujoko, pihaknya telah mengambil sampel DNA ke 49 orang yang melapor tersebut. Untuk selanjutnya akan dilakukan pencocokan DNA dengan sampel yang diambil dari jenazah.
Mengingat kondisi jenazah yang hangus terbakar maka tim forensik pun melakukan pencocokan melalui gigi jenazah."Kemarin seluruh jenazah diambil sidik jarinya enggak bisa, jadi gugur dong. Primer tinggal DNA dan gigi, kemudian rekam medis dan properti misal pakai cincin kawin dan lainnya. Dicocokan dengan data di jenazah dan keluarga korban. 80% gigi jenazah masih bisa diperiks," ujarnya.
Pramujoko berharap keluarga korban yang melapor aktif membawa data-data keluarga, termasuk rekam medis dan foto-foto yang memperlihatkan panoramic gigi korban, misal foto-foto korban yang memperlihatkan giginya. "Keluarga harus aktif, selama data keluarga lengkap pasti ketemu. Karena kadang yang diberikan ke kita enggak lengkap. Kalau bisa ada foto panoramic gigi atau foto (korban) yang kelihatan gigi, rekam medis. Karena (proses identifikasi) pakai sidik jari atau rekognisi ā€ˇwajah enggak bisa," ucapnya.
(whb)