DPR Minta Korban Ledakan Pabrik Kembang Api Dapat Santunan Layak
A
A
A
JAKARTA - Ledakan pabrik petasan dan kembang api di jalan SMPN 1 Kosambi, Desa Belimbing, Tangerang, Banten, kemarin menjadi perhatian luas masyarakat. Pasalnya, puluhan korban jiwa menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Sebanyak 47 orang meninggal dan 46 orang lainnya mengalami luka-luka. Terkait dengan itu, Anggota DPR dari daerah pemilihan Banten III Jazuli Juwaini meminta agar perusahaan serta instansi yang bertanggung jawab untuk memastikan seluruh korban, baik yang luka-luka, terlebih yang meninggal dunia mendapatkan santunan yang layak sesuai hak-haknya.
Jazuli menambahkan bahwa musibah itu harus menjadi perhatian dan pelajaran untuk semua pihak baik pemerintah maupun perusahaan atau pengusaha untuk memprioritaskan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
"Tidak boleh main-main dengan standar safety karena fatal akibatnya, korban nyawa manusia yang sama sekali tidak kita harapkan," katanya kepada wartawan, Jumat (27/10/2017).
Pria yang juga sebagai Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta aparat kepolisian untuk menginvestigasi secara cermat penyebab musibah memilukan itu.
Jazuli juga meminta instansi terkait untuk melakukan evaluasi atau audit menyeluruh atas perizinan, legalitas, kelaikan, dan sistem keselamatan kerja pabrik. Tujuannya, agar tidak ada nyawa manusia yang menjadi korban kecelakaan sejenis.
"Apalagi untuk pabrik atau gudang yang rentan terbakar atau meledak seperti gudang petasan ini harus sangat ketat izin, legalitas, keselamatan, dan pengawasannya. Harus dicek betul legalitasnya. Harus ada yang dimintai tanggung jawab soal izin, legalitas, dan kelaikan pabrik dalam kasus ini," kata anggota Komisi I DPR ini.
Selain itu, dia menyampaikan duka dan keprihatinan mendalam atas musibah ini. "Kita berduka dan prihatin, untuk itu kita doakan agar korban meninggal diterima amal ibadahnya, diampuni dosa-dosanya," ungkapnya.
Adapun para korban luka-luka, diharapkannya mendapat penanganan medis yang baik dan diberikan kesembuhan. "Sementara keluarga korban diberikan ketabahan dan keikhlasan," pungkasnya.
Sebanyak 47 orang meninggal dan 46 orang lainnya mengalami luka-luka. Terkait dengan itu, Anggota DPR dari daerah pemilihan Banten III Jazuli Juwaini meminta agar perusahaan serta instansi yang bertanggung jawab untuk memastikan seluruh korban, baik yang luka-luka, terlebih yang meninggal dunia mendapatkan santunan yang layak sesuai hak-haknya.
Jazuli menambahkan bahwa musibah itu harus menjadi perhatian dan pelajaran untuk semua pihak baik pemerintah maupun perusahaan atau pengusaha untuk memprioritaskan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
"Tidak boleh main-main dengan standar safety karena fatal akibatnya, korban nyawa manusia yang sama sekali tidak kita harapkan," katanya kepada wartawan, Jumat (27/10/2017).
Pria yang juga sebagai Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta aparat kepolisian untuk menginvestigasi secara cermat penyebab musibah memilukan itu.
Jazuli juga meminta instansi terkait untuk melakukan evaluasi atau audit menyeluruh atas perizinan, legalitas, kelaikan, dan sistem keselamatan kerja pabrik. Tujuannya, agar tidak ada nyawa manusia yang menjadi korban kecelakaan sejenis.
"Apalagi untuk pabrik atau gudang yang rentan terbakar atau meledak seperti gudang petasan ini harus sangat ketat izin, legalitas, keselamatan, dan pengawasannya. Harus dicek betul legalitasnya. Harus ada yang dimintai tanggung jawab soal izin, legalitas, dan kelaikan pabrik dalam kasus ini," kata anggota Komisi I DPR ini.
Selain itu, dia menyampaikan duka dan keprihatinan mendalam atas musibah ini. "Kita berduka dan prihatin, untuk itu kita doakan agar korban meninggal diterima amal ibadahnya, diampuni dosa-dosanya," ungkapnya.
Adapun para korban luka-luka, diharapkannya mendapat penanganan medis yang baik dan diberikan kesembuhan. "Sementara keluarga korban diberikan ketabahan dan keikhlasan," pungkasnya.
(ysw)