Identifikasi Korban Ledakan di Tangerang Lebih Sulit dari Zahro
A
A
A
JAKARTA - Korban tewas akibat ledakan dan kebakaran di gudang kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses, Jalan Raya SMPN 1 Kosambi, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten kondisinya sangat mengenaskan.
Bahkan, untuk mengidentifikasi mayat kebakaran ini membutuhkan waktu yang cukup lama dibanding dengan kasus kebakaran Kapal Motor (KM) Zahro Express di Kepulayan Seribu pada Minggu 1 Januari 2017.
"Ya ada beberapa yang memprihatinkan kondisinya namun ada beberapa yang kita coba namun akan sangat sulit sekali kalau dibanding dengan (Kapal) Zahroh (Express) yang mau ke Pulau Tidung itu, ini lebih sulit," kata Kepala RS Bhayangkara Polri Said Sukanto, Brigjen Pol Didi Agus Mintadi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis 26 Oktober 2017.
Maka itu, dia meminta, agar keluarga korban kebakaran dan ledakan gudang kembang api di Tangerang itu mendatangi Dir Mabes Polri untuk diambil DNA-nya untuk selanjutnya dicocokan dengan DNA para korban.
"Kurang lebih untuk pemeriksaan DNA ini kan tak bergantung pada DNA korban saja tapi juga DNA dari pembanding jadi makin cepat DNA keluarga kita dapatkan makin cepat prosesnya, namun demikian tetap membutuhkan waktu kurang lebih 3 minggu," katanya.
Dia juga mengatakan, pihaknya telah membuka posko korban kebakaran ini selama 24 jam. "Iya 24 jam. Jadi kami minta doanya jadi bukan kecepatan tapi keakuratan," ujarnya.
Didi menambahkan, hingga saat ini korban yang meninggal dunia dalam kejadian itu sebanyak 47 orang. Dia mengatakan, RS Polri Kramat Jati memiliki cukup untuk menyimpang jenazah para korban itu.
"ā€ˇPenyimpanan alhamdulillah kami cukup untuk 80 jenazah bahkan bisa lebih dengan suhu sampai -20 derajat celcius. Untuk pemeriksaan postmortem kualitas kami cukup memadai," terangnya.
Bahkan, untuk mengidentifikasi mayat kebakaran ini membutuhkan waktu yang cukup lama dibanding dengan kasus kebakaran Kapal Motor (KM) Zahro Express di Kepulayan Seribu pada Minggu 1 Januari 2017.
"Ya ada beberapa yang memprihatinkan kondisinya namun ada beberapa yang kita coba namun akan sangat sulit sekali kalau dibanding dengan (Kapal) Zahroh (Express) yang mau ke Pulau Tidung itu, ini lebih sulit," kata Kepala RS Bhayangkara Polri Said Sukanto, Brigjen Pol Didi Agus Mintadi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis 26 Oktober 2017.
Maka itu, dia meminta, agar keluarga korban kebakaran dan ledakan gudang kembang api di Tangerang itu mendatangi Dir Mabes Polri untuk diambil DNA-nya untuk selanjutnya dicocokan dengan DNA para korban.
"Kurang lebih untuk pemeriksaan DNA ini kan tak bergantung pada DNA korban saja tapi juga DNA dari pembanding jadi makin cepat DNA keluarga kita dapatkan makin cepat prosesnya, namun demikian tetap membutuhkan waktu kurang lebih 3 minggu," katanya.
Dia juga mengatakan, pihaknya telah membuka posko korban kebakaran ini selama 24 jam. "Iya 24 jam. Jadi kami minta doanya jadi bukan kecepatan tapi keakuratan," ujarnya.
Didi menambahkan, hingga saat ini korban yang meninggal dunia dalam kejadian itu sebanyak 47 orang. Dia mengatakan, RS Polri Kramat Jati memiliki cukup untuk menyimpang jenazah para korban itu.
"ā€ˇPenyimpanan alhamdulillah kami cukup untuk 80 jenazah bahkan bisa lebih dengan suhu sampai -20 derajat celcius. Untuk pemeriksaan postmortem kualitas kami cukup memadai," terangnya.
(mhd)