Sandi Uno Bakal Telusuri 6.000 Temuan BPK Soal Laporan Keuangan

Senin, 23 Oktober 2017 - 21:07 WIB
Sandi Uno Bakal Telusuri 6.000 Temuan BPK Soal Laporan Keuangan
Sandi Uno Bakal Telusuri 6.000 Temuan BPK Soal Laporan Keuangan
A A A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan menelusuri sebanyak 6.000 temuan dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) terkait laporan keuangan Pemprov DKI. Pemprov DKI menargetkan pada tahun ini mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Selama empat tahun berturut-turut Pemprov DKI Jakarta mendapatkan predikat Wajar dengan Pengecualian (WDP) dari BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) DKI Jakarta. "Saya mendapat tugas dari Pak Gubernur bahwa kita straight target besarnya mendapat WTP. Kita punya waktu sempit, kita harus memprioritaskan pencatatan aset menindaklanjuti temuan dan melakukan beberapa perbaikan dalam lima bulan ke depan," ungkap Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (23/07/2017).

Sandi mengatakan, target ini cukup berat dijalani, mengingat selama empat tahun sebelumnya Jakarta mendapatkan predikat WDP dan kini harus meningkat ke WTP. "Untuk aset sendiri kita akan menjadi prioritas utama. Saya akan nanti langsung mengumpulkan anggota tim dan anggota SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) untuk memastikan pencatatan aset dan semua yang dipersyaratkan untuk mendapat WTP tercapai," ujarnya.

Tak hanya aset, lanjut Sandi, pihaknya pun akan menelusuri serta menindak lanjuti temuan-temuan yang dilakukan BPK dan meyakinkan para auditor bahwa semua temuan itu sudah mendapat follow up. "Ada 6.000 temuan yang didapat di dalam proses audit kemarin oleh BPK, dan kita pastikan semua dapat ditindaklanjuti," ujarnya.

Sandi akan memastikan jika SKPD nanti akan melakukan pencatatan dengan benar. "Memastikan setiap SKPD itu dicatat yang benar harus ada buku asetnya, menjadikan e-asset secara elektronik sebagai KPI. Ini harus menjadi prioritas harus menjadi sense of ownership-nya. Jadi setiap SKPD itu betul-betul memberikan atensi besar kepada aset ini kan milik rakyat harus dicatat dengan benar dan harus ada buku asetnya," jelasnya.

Aset register ini setiap tahun akan diperbaharui agar pihaknya dapat memantau berkurang atau menyusutnya aset-aset tersebut. "Kerangka besarnya itu cukup baik progresnya. Dari aset kita punya peluang dari WTP. Dari temuan ini yang kita pikir satu-satu teman inspektorat dan BPRD," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6187 seconds (0.1#10.140)