Sejumlah Wilayah Tangsel Banjir, Warga Sebut Akibat Drainase Buruk
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Sejumlah wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dilanda banjir pada Rabu (18/10/2017) sore. Peristiwa itu terjadi akibat curah hujan yang turun cukup tinggi sejak siang hari.
Beberapa lokasi, seperti Bintaro Sektor IX, Jalan Raya Sumatera Ciputat, Pondok Aren, serta banyak wilayah lainnya turut merasakan dampak dari genangan banjir. Selain menimbulkan kemacetan panjang, pemukiman warga juga sempat terendam hingga ketinggian sepinggang orang dewasa.
Berdasarkan keterangan warga yang daerahnya terkena banjir, genangan air kerap menutupi jalanan utama jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Kondisi itu bertambah parah dengan banyaknya drainase saluran air yang tak berfungsi optimal.
"Di sini sudah hampir 2 tahun ini kalau hujan agak besar pasti jalanan langsung kerendam, lumayan dalam sampai selutut, kendaraan mana bisa lewat. Drainasenya yang nggak berfungsi, itu saluran banyak ditutup sama pengembang perumahan," ujar Rifan (38), salah satu warga di Jalan Raya Sumatera, RT 01 RW 07, Jombang, Ciputat, Tangsel.
Pantauan di beberapa tempat, ketinggian genangan air yang membanjiri jalan raya dan pemukiman warga di Tangsel cukup variatif, yakni antara 30-50 centimeter. Meski petugas terkait langsung terjun ke titik-titik banjir, namun warga mengaku kecewa lantaran tak ada upaya kongkrit yang dilakukan untuk mencegah hal itu berulang.
"Ya begini aja, kalau banjir baru petugas datang bantu sebisanya saat kejadian. Habis itu ya udah, enggak ada tindakan yang kongkrit. Misalnya soal saluran drainase itu mau diapain, mau diperbaiki atau diperdalam, jadi nggak berulang-ulang banjirnya," tandasnya.
Hingga malam ini pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel yang menangani bidang drainase belum dapat dikonfirmasi terkait banjir tersebut.
Beberapa lokasi, seperti Bintaro Sektor IX, Jalan Raya Sumatera Ciputat, Pondok Aren, serta banyak wilayah lainnya turut merasakan dampak dari genangan banjir. Selain menimbulkan kemacetan panjang, pemukiman warga juga sempat terendam hingga ketinggian sepinggang orang dewasa.
Berdasarkan keterangan warga yang daerahnya terkena banjir, genangan air kerap menutupi jalanan utama jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Kondisi itu bertambah parah dengan banyaknya drainase saluran air yang tak berfungsi optimal.
"Di sini sudah hampir 2 tahun ini kalau hujan agak besar pasti jalanan langsung kerendam, lumayan dalam sampai selutut, kendaraan mana bisa lewat. Drainasenya yang nggak berfungsi, itu saluran banyak ditutup sama pengembang perumahan," ujar Rifan (38), salah satu warga di Jalan Raya Sumatera, RT 01 RW 07, Jombang, Ciputat, Tangsel.
Pantauan di beberapa tempat, ketinggian genangan air yang membanjiri jalan raya dan pemukiman warga di Tangsel cukup variatif, yakni antara 30-50 centimeter. Meski petugas terkait langsung terjun ke titik-titik banjir, namun warga mengaku kecewa lantaran tak ada upaya kongkrit yang dilakukan untuk mencegah hal itu berulang.
"Ya begini aja, kalau banjir baru petugas datang bantu sebisanya saat kejadian. Habis itu ya udah, enggak ada tindakan yang kongkrit. Misalnya soal saluran drainase itu mau diapain, mau diperbaiki atau diperdalam, jadi nggak berulang-ulang banjirnya," tandasnya.
Hingga malam ini pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel yang menangani bidang drainase belum dapat dikonfirmasi terkait banjir tersebut.
(thm)