Tak Hadiri Sertijab Anies-Sandi, Djarot Dinilai Tak Dewasa
A
A
A
JAKARTA - Wakil Sekretaris DPP Golkar, Maman Abdurrahman menyoroti ketidakhadiran mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dalam acara serah terima jabatan (Sertijab) dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Ketidakhadiran Djarot di dalam Sertijab Gubernur sangat disayangkan dan menunjukkan sikap kekanak-kanakan dan ketidakdewasaan seorang Djarot," kata Maman kepada Okezone, Senin 16 Oktober 2017.
Menurut Maman, sikap Djarot berbeda dengan mantan Gubernur DKI sebelumnya, yakni Fauzi Bowo (Foke) yang dianggap menunjukkan sikap elegan dan ksatria.
"Berbeda sekali dengan Foke di periode yang lalu. Walaupun kalah namun dengan elegan dan ksatria dia mengantarkan suksesi peralihan kepemimpinan DKI sampai selesai dan paripurna dengan tetap hadir pada sertijab, bahkan memberikan selamat dan pelukan erat kepada Pak Jokowi," tutur Maman.
Baginya, demokrasi bukan hanya sekadar menang atau kalah ataupun memegang kekuasan atau tidak. Seorang pemimpin, kata Maman, harus bisa mematikan ego diri demi kepentingan masyarakat banyak.
"Kehadiran Djarot di dalam sertijab itu sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah iklim yang kondusif di dalam peralihan meneruskan tongkat estafet pemerintahan demi rakyat," terang dia.
"Semoga situasi ini bisa menjadi pembelajaran politik untuk semua pejabat daerah maupun pemimpin-pemimpin di negara ini bahwa kebesaran jiwa harus ada di depan segalanya demi rakyat banyak," sambung dia.
Karena itu, Maman mengucapkan selamat atas dilantiknya Anies-Sandi oleh Presiden Joko Widodo. Ia mengingatkan bahwa tugas keduanya telah menanti untuk kemudian dapat diselesaikan.
"Kami segenap elemen Partai Golkar mengucapkan selamat kepada Pak Anies dan Sandi atas pelantikan dan sertijab nya, tugas sudah di depan mata semoga bisa membawa Jakarta menjadi lebih baik," pungkasnya.
"Ketidakhadiran Djarot di dalam Sertijab Gubernur sangat disayangkan dan menunjukkan sikap kekanak-kanakan dan ketidakdewasaan seorang Djarot," kata Maman kepada Okezone, Senin 16 Oktober 2017.
Menurut Maman, sikap Djarot berbeda dengan mantan Gubernur DKI sebelumnya, yakni Fauzi Bowo (Foke) yang dianggap menunjukkan sikap elegan dan ksatria.
"Berbeda sekali dengan Foke di periode yang lalu. Walaupun kalah namun dengan elegan dan ksatria dia mengantarkan suksesi peralihan kepemimpinan DKI sampai selesai dan paripurna dengan tetap hadir pada sertijab, bahkan memberikan selamat dan pelukan erat kepada Pak Jokowi," tutur Maman.
Baginya, demokrasi bukan hanya sekadar menang atau kalah ataupun memegang kekuasan atau tidak. Seorang pemimpin, kata Maman, harus bisa mematikan ego diri demi kepentingan masyarakat banyak.
"Kehadiran Djarot di dalam sertijab itu sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah iklim yang kondusif di dalam peralihan meneruskan tongkat estafet pemerintahan demi rakyat," terang dia.
"Semoga situasi ini bisa menjadi pembelajaran politik untuk semua pejabat daerah maupun pemimpin-pemimpin di negara ini bahwa kebesaran jiwa harus ada di depan segalanya demi rakyat banyak," sambung dia.
Karena itu, Maman mengucapkan selamat atas dilantiknya Anies-Sandi oleh Presiden Joko Widodo. Ia mengingatkan bahwa tugas keduanya telah menanti untuk kemudian dapat diselesaikan.
"Kami segenap elemen Partai Golkar mengucapkan selamat kepada Pak Anies dan Sandi atas pelantikan dan sertijab nya, tugas sudah di depan mata semoga bisa membawa Jakarta menjadi lebih baik," pungkasnya.
(mhd)