Bupati Bogor Berharap Gubernur Baru DKI Bisa Mempererat Kemitraan
A
A
A
JAKARTA - Bupati Bogor Nurhayanti berharap dengan dilantiknya Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 dapat lebih mempererat kemitraan yang simbiosis mutualisme.
"Dalam artian dapat membantu mengatasi persoalan krusial DKI Jakarta sekaligus memberikan pengaruh positif bagi peningkatan kualitas pembangunan dan pelayanan publik di Kabupaten Bogor," katanya, Senin 16 Oktober 2017.
Nurhayanti menjelaskan, kemitraan yang dapat dilanjutkan dan ditingkatkan yakni dalam bentuk kerja sama di berbagai bidang. "Misalnya dibidang ekonomi, perlu adanya kewaspadaan dini dan pencegahan penyakit hewan menular maupun zoonosis (antraks, flu burung, rabies, brucellosis), kemudian keamanan pangan asal hewan yang meliputi pemotongan hewan di RPH & RPU di Bogor untuk konsumsi di DKI," ujarnya.
Selain itu, tentang penerbitan surat keterangan kesehatan produk asal hewan untuk menjamin keamanan produk yang diproduksi di Kabupaten Bogor kemudian dipasarkan di DKI. Tak hanya itu, penting juta terkait adanya pengawasan bersama ke coldstorage importir daging yang kantor pusatnya DKI dan gedungnya di wilayah Kabupaten Bogor.
"Perlunya pemeriksaan laboratorium dalam rangka peneguhan diagnosa penyakit, keamanan dan kemurnian bahan asal hewan dari Kabupaten Bogor ke laboratorium DKI Jakarta. Serta pengamanan hewan qurban baik penjaminan kesehatan hewan kurban yang berasal dari Bogor maupun pemotongan hewan qurban dari DKI ke RPH Cibinong," jelasnya.
Di bidang infrastruktur dan lingkungan, menurutnya Pemkab Bogor, perlu adanya pengendalian lingkungan hidup dan sumber daya alam, mengingat Kabupaten Bogor merupakan hulu DAS Ciliwung dan Jakarta merupakan hilirnya. "Maka kondisi SDA di Kabupaten Bogor sangat berpengaruh akan kondisi DKI Jakarta," katanya.
"Dalam artian dapat membantu mengatasi persoalan krusial DKI Jakarta sekaligus memberikan pengaruh positif bagi peningkatan kualitas pembangunan dan pelayanan publik di Kabupaten Bogor," katanya, Senin 16 Oktober 2017.
Nurhayanti menjelaskan, kemitraan yang dapat dilanjutkan dan ditingkatkan yakni dalam bentuk kerja sama di berbagai bidang. "Misalnya dibidang ekonomi, perlu adanya kewaspadaan dini dan pencegahan penyakit hewan menular maupun zoonosis (antraks, flu burung, rabies, brucellosis), kemudian keamanan pangan asal hewan yang meliputi pemotongan hewan di RPH & RPU di Bogor untuk konsumsi di DKI," ujarnya.
Selain itu, tentang penerbitan surat keterangan kesehatan produk asal hewan untuk menjamin keamanan produk yang diproduksi di Kabupaten Bogor kemudian dipasarkan di DKI. Tak hanya itu, penting juta terkait adanya pengawasan bersama ke coldstorage importir daging yang kantor pusatnya DKI dan gedungnya di wilayah Kabupaten Bogor.
"Perlunya pemeriksaan laboratorium dalam rangka peneguhan diagnosa penyakit, keamanan dan kemurnian bahan asal hewan dari Kabupaten Bogor ke laboratorium DKI Jakarta. Serta pengamanan hewan qurban baik penjaminan kesehatan hewan kurban yang berasal dari Bogor maupun pemotongan hewan qurban dari DKI ke RPH Cibinong," jelasnya.
Di bidang infrastruktur dan lingkungan, menurutnya Pemkab Bogor, perlu adanya pengendalian lingkungan hidup dan sumber daya alam, mengingat Kabupaten Bogor merupakan hulu DAS Ciliwung dan Jakarta merupakan hilirnya. "Maka kondisi SDA di Kabupaten Bogor sangat berpengaruh akan kondisi DKI Jakarta," katanya.
(wib)