Pilkada Bekasi, M2 dan Herkos Disarankan Bersatu Imbangi Pepen

Jum'at, 29 September 2017 - 15:24 WIB
Pilkada Bekasi, M2 dan...
Pilkada Bekasi, M2 dan Herkos Disarankan Bersatu Imbangi Pepen
A A A
JAKARTA - Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) meluncurkan hasil survei terbaru tentang opini publik menuju kursi Wali Kota Bekasi 2018. Survei dilaksanakan 2 tahap, pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dan dilanjutkan dengan diskusi kelompok terfokus.

Deputi Direktur Eksekutif KedaiKOPI, Vivi Zabkie mengatakan, dari 2 metode tersebut ada tiga nama teratas yang dimunculkan publik yaitu petahana, Rahmat Efendi yang lebih dikenal dengan sebutan Pepen, mantan Wali Kota Bekasi, Mochtar Muhammad (Emtu/M2) dan Wakil Ketua DPRD Bekasi asal PKS, Heri Koswara.

"Ada 3 nama yang menguat Pepen, Emtu dan Herkos. Namun memang elektabilitas petahana tinggi (64,4%), kemudian Emtu (14,8%) dan Herkos (8,8%). Sementara nama kandidat lainnya berada di bawah 4,5%," kata Vivi dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Jumat (29/9/2017).

Jika ingin menyaingi petahana, kata Vivi, M2 dan herkos harus bersatu. "Survei ini memang tidak memasukkan nama wakil wali kota petahana, Ahmad Syaikhu yang hampir pasti bertarung pada pemilihan Gubernur Jawa Barat kelak," katanya.

Dia memaparkan, popularitas petahana, Pepen, juga menempati posisi tertinggi (89,2%), Emtu (65,7%), Herkos (27,9%), Anim Imanudin (24,7%), Solihin (18,8%), Tumai (13,4%), Nur Supriyanto (12,4%), Heikal (11%), Anggawira (8,8%) dan Sutriyono (4,8%).

"Untuk tingkat partisipasi, 76,2% responden menyatakan akan berpartisipasi dalam Pilkada Bekasi. Tingkat kepuasan warga Bekasi kepada Wali Kota saat ini pun tinggi (61,9%), walaupun bila kita ingat Pilgub Jakarta lalu, tingkat kepuasan tidak menjamin petahana terpilih lagi, kendati demikian faktor ini patut dipertimbangkan akan menguntungkan petahana," kata Vivi.

Masih kata Vivi, 5 kriteria yang diinginkan warga Bekasi untuk memimpinnya adalah kuat agamanya (14,7%), santun (14%), mengerti kebutuhan rakyat (12,7%), dekat dengan rakyat (12,5%) dan mau mendengar (12,3%), sementara sisanya beragam seperti tidak korupsi, tidak kasar dan dekat dengan Presiden.

"Bagi warga kota Bekasi, faktor agama (59,1%) mempengaruhi dalam memilih walikota dan 91,2% warga kota Bekasi mengaku mampu menentukan pilihan tanpa dipengaruhi orang lain," tambah Vivi.

Menurut Vivi, pertarungan Bekasi 1 akan berjalan menarik, tidak hanya karena dekat dengan Jakarta. Tetapi juga hasilnya akan sangat mungkin mempengaruhi hasil pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.

Survei tatap muka dilaksanakan 5-7 September 2017, 400 responden di 40 kelurahan dengan margin of error +/- 4,9%. Sementara diskusi kelompok terfokus pada 21 September 2017 melibatkan perwakilan kelompok masyarakat secara beragam.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)