Sebar Data Abi, Pemilik Toko Vape Juga Buat Sayembara
A
A
A
JAKARTA - Pengeroyokan terhadap Abi Qowi Suparto (22), berawal dari laporan karyawan toko vape di Tebet, Jakarta Selatan kepada pemiliknya yang bernama Fachmi pada Kamis 20 Juli 2017. Karyawan itu melaporkan bahwa toko kehilangan satu paket vape seharga Rp1,6 juta.
Hal itu disampaikan Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta. Kemudian, dia melanjutkan, karyawan bernama Aas berusaha mengecek di mana hilangnya satu set vape tersebut dan langsung mengecek rekaman CCTV di toko itu.
"Dari CCTV dan data yang ada pada toko tersebut, diduga ada seseorang yang bernama Qowi (Abi Qowi Suparto) mengambil barang tersebut. Sebelumnya, Qowi sudah pernah membeli di toko ini. Di dalam pembelian, diberikan data nama dan alamat email," ujar Nico kepada wartawan di Jakarta, Minggu (10/9/2017).
Nico menerangkan, satu pekan berlalu, pemilki toko Vape tersebut menyebar data diri Qowi di Instagram. Kemudian, pemilik toko itu membuat sayembara untuk menemukan Qowi.
"Satu minggu setelahnya, yakni 27 Juli 2017, setelah membuktikan, akhirnya Fahmi posting ke instagram data-data Qowi ini. Dalam data tersebut, yang bersangkutan (Fahmi) memberikan informasi kemudian akan memberikan hadiah kepada siapa saja yang bisa memberikan informasi pelaku," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria bernama Abi Qowi Suparto (22), tewas setelah dituduh mencuri paket rokok elektrik di Rumah Vape, Jakarta Selatan. Bukannya dilaporkan ke pihak kepolisian, pemilik dan karyawan toko vape itu malah mengeroyok Abi hingga tewas.
Hal itu disampaikan Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta. Kemudian, dia melanjutkan, karyawan bernama Aas berusaha mengecek di mana hilangnya satu set vape tersebut dan langsung mengecek rekaman CCTV di toko itu.
"Dari CCTV dan data yang ada pada toko tersebut, diduga ada seseorang yang bernama Qowi (Abi Qowi Suparto) mengambil barang tersebut. Sebelumnya, Qowi sudah pernah membeli di toko ini. Di dalam pembelian, diberikan data nama dan alamat email," ujar Nico kepada wartawan di Jakarta, Minggu (10/9/2017).
Nico menerangkan, satu pekan berlalu, pemilki toko Vape tersebut menyebar data diri Qowi di Instagram. Kemudian, pemilik toko itu membuat sayembara untuk menemukan Qowi.
"Satu minggu setelahnya, yakni 27 Juli 2017, setelah membuktikan, akhirnya Fahmi posting ke instagram data-data Qowi ini. Dalam data tersebut, yang bersangkutan (Fahmi) memberikan informasi kemudian akan memberikan hadiah kepada siapa saja yang bisa memberikan informasi pelaku," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria bernama Abi Qowi Suparto (22), tewas setelah dituduh mencuri paket rokok elektrik di Rumah Vape, Jakarta Selatan. Bukannya dilaporkan ke pihak kepolisian, pemilik dan karyawan toko vape itu malah mengeroyok Abi hingga tewas.
(mhd)