Penjual Nasi Rames Ini Terharu Dapat Gerobak Perindo
A
A
A
JAKARTA - Ima (41), seorang pedagang nasi rames di kawasan Cempaka Mas mengaku sangat terharu bisa mendapatkan Gerobak Perindo yang diserahkan DPP Rescue Perindo, Minggu 93/9/2017). Ibu dari tiga anak ini mengucapkan terima kasih kepada partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu, karena sangat terbantu dan yakin dapat mengembangkan usahanya.
"Saya terharu, pengen nangis. Terima kasih Partai Perindo atas bantuan gerobaknya," ujar Ima di Jalan Kramat Sawah, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (3/9/2017).
Sejak suaminya tidak bekerja, Ima berjualan nasi rames untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Saat ini penghasilannya dari berjualan nasi goreng belum bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Apalagi untuk banyak kontrakan rumah ia harus mengeluarkan biaya hingga Rp2 juta per bulan.
"Saya sudah jualan sejak tahun 2002. Saya jualan karena suami sudah enggak kerja. Dari hasil jualan cuman dapat Rp400-500.000, sementara kontrakan saja harus bayar Rp 2 juta. Saya berharap setelah dapat gerobak ini bisa meningkatkan pendapatan," katanya.
Lantaran pendapatannya kurang, Ima juga sudah lima tahun ini urung untuk pulang kampung karena belum memilik biaya. "Saya pengen sekali ketemu orang tua di kampung di Lamongan," ucapnya.
Dengan mendapatkan gerobak baru ini, Ima akan berusaha meningkatkan penjualan nasi ramesnya. "Gerobak saya yang lama sudah rusak. Dengan yang baru ini mudah-mudahan saya bisa kembangkan penjualan," katanya.
Ima mengaku mengetahui adanya program Partai Perindo ini dari tetangga. Ia berharap Partai Perindo semakin maju dan terdepan. "Semoga Partai Perindo makin maju, juga Pak Hary Tanoe. Makasih sudah peduli sama rakyat kecil," ucapnya.
"Saya terharu, pengen nangis. Terima kasih Partai Perindo atas bantuan gerobaknya," ujar Ima di Jalan Kramat Sawah, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (3/9/2017).
Sejak suaminya tidak bekerja, Ima berjualan nasi rames untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Saat ini penghasilannya dari berjualan nasi goreng belum bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Apalagi untuk banyak kontrakan rumah ia harus mengeluarkan biaya hingga Rp2 juta per bulan.
"Saya sudah jualan sejak tahun 2002. Saya jualan karena suami sudah enggak kerja. Dari hasil jualan cuman dapat Rp400-500.000, sementara kontrakan saja harus bayar Rp 2 juta. Saya berharap setelah dapat gerobak ini bisa meningkatkan pendapatan," katanya.
Lantaran pendapatannya kurang, Ima juga sudah lima tahun ini urung untuk pulang kampung karena belum memilik biaya. "Saya pengen sekali ketemu orang tua di kampung di Lamongan," ucapnya.
Dengan mendapatkan gerobak baru ini, Ima akan berusaha meningkatkan penjualan nasi ramesnya. "Gerobak saya yang lama sudah rusak. Dengan yang baru ini mudah-mudahan saya bisa kembangkan penjualan," katanya.
Ima mengaku mengetahui adanya program Partai Perindo ini dari tetangga. Ia berharap Partai Perindo semakin maju dan terdepan. "Semoga Partai Perindo makin maju, juga Pak Hary Tanoe. Makasih sudah peduli sama rakyat kecil," ucapnya.
(thm)