Pemkot Jakarta Selatan Didesak Tegas Tindak Pelanggar Trotoar
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan didesak untuk bertindak tegas dalam menindak pelanggar trotoar. Jangan sampai pelanggar trotoar seperti Pedagang Kaki Lima (PKL), pengendara mobil dan motor kebiasaan melanggar, sehingga mengorbankan para pejalan kaki.
Salah seorang pejalan kaki di Jalan Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan, Hasto (42), berharap, Pemkot Jakarta Selatan menindak tegas pelanggar trotoar lantaran telah merampas hak pejalan kaki.
"Menjamurnya PKL dan parkir liar di trotoar, tak lepas dari petugas yang mencla-mencle dalam bertindak. Trotoar menjadi semrawut dan jangan sampai itu menjadi kebudayaan," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/2017).
Menurut dia, dalam menegakkan aturan jangan tebang pilih. Walaupun PKL berdalih masyarakat kecil yang mencari nafkah, kata dia, banyak juga masyarakat kecil yang tidak melanggar aturan.
"Keberadaan pelanggar trotoar pun tak sedikit yang merugikan pemilik toko di pinggir jalan dan sampah pun berserakan," tuturnya.
Hasto juga menambahkan, kebanyakan PKL yang berdagang di trotoar bukan warga Jakarta. Mereka, kata dia, hanya mengadu nasib di wilayah Jakarta.
"Mereka juga kebanyakan datang dari luar kota Jakarta yang mengadu nasib, tapi dengan jalur yang tak tepat, yakni melanggar aturan," ujarnya.
Salah seorang pejalan kaki di Jalan Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan, Hasto (42), berharap, Pemkot Jakarta Selatan menindak tegas pelanggar trotoar lantaran telah merampas hak pejalan kaki.
"Menjamurnya PKL dan parkir liar di trotoar, tak lepas dari petugas yang mencla-mencle dalam bertindak. Trotoar menjadi semrawut dan jangan sampai itu menjadi kebudayaan," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/2017).
Menurut dia, dalam menegakkan aturan jangan tebang pilih. Walaupun PKL berdalih masyarakat kecil yang mencari nafkah, kata dia, banyak juga masyarakat kecil yang tidak melanggar aturan.
"Keberadaan pelanggar trotoar pun tak sedikit yang merugikan pemilik toko di pinggir jalan dan sampah pun berserakan," tuturnya.
Hasto juga menambahkan, kebanyakan PKL yang berdagang di trotoar bukan warga Jakarta. Mereka, kata dia, hanya mengadu nasib di wilayah Jakarta.
"Mereka juga kebanyakan datang dari luar kota Jakarta yang mengadu nasib, tapi dengan jalur yang tak tepat, yakni melanggar aturan," ujarnya.
(mhd)