Kriminolog: Fenomena Baru, Penjahat Bersenpi Kini Beraksi di Keramaian

Jum'at, 14 Juli 2017 - 08:23 WIB
Kriminolog: Fenomena...
Kriminolog: Fenomena Baru, Penjahat Bersenpi Kini Beraksi di Keramaian
A A A
JAKARTA - Kriminolog Universitas Indonesia, Kisnu Widagso menilai penggunaan senjata api oleh pelaku kejahatan bukanlah hal yang baru. Namun yang kini membuat masyarakat makin resah, mereka nekat beraksi di tengah keramaian.

Sebab, rentetan kasus menggunakan senjata api kerap terjadi, tak hanya di bulan ramadhan, maupun waktu lainnya. "Yang menjadi fenomena baru. Karena dilakukan di tempat ramai dan dilakukan dari jarak dekat," tutur Kisnu ketika dihubungi KORAN SINDO, Jumat (14/7/2017).

Dengan menggunakan senjata api, pelaku kejahatan menjadi percaya diri. Terlebih pelaku semacam ini selalu memiliki motivasi melakukan kejahatan menjadi sukses dan rapih. (Baca: Pergoki Perampokan, Dokter Cantik di Tangerang Tewas Ditembak )

"Konteksnya yang terjadi di lapangan, bagaimana caranya mendominasi kejadian. Karena itu penggunaan senjata api dilakukan, sehingga memberikan kuasa," ucap Kisnu.

Meski demikian, tak semua pelaku kejahatan membawa senjata api melepaskan peluru dari pistolnya. Beberapa kasus kejahatan juga mendapati penggunaan pistol hanya untuk menakut-nakuti saja. Karenanya, selama korbannya tak melakukan perlawan, kemungkinan tewas atau meninggal terjadi.

Masuk senjata api ke Indonesia bukanlah hal yang tabu. Sedari dahulu senjata api kerap digunakan untuk melakukan tindak kejahatan. Model bermacam macam, mulai dari modifikasi dari softgun, jenis rakitan, dan senjata aslinya. (Baca: Perampokan di SPBU, Korban Ditembak dari Jarak Dekat )

Terkait dari airsoft gun dan rakitan, pelaku ini melakukan karena melakukan pembelajaran dari teman-temannya sesama pelaku kejahatan.

Sedangkan senjata aslinya, para pelaku mendapatkannya dari rembesan daerah konflik hingga ke kantong teroris. Karena itu, mencegah hal ini terjadi, Kisnu menyarankan pengetatan kawasan itu harus dilakukan tak hanya oleh Polisi melainkan TNI.

"Karena itu kenapa aparat keamanan begitu ngotot menjaga perbatasan Malawi, Filipina. Alur masuk senjata pun bisa masuk dari sana," tuturnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1734 seconds (0.1#10.140)