Begini Kronologis Pengeroyokan Hermansyah Versi Pelaku
A
A
A
JAKARTA - Polisi telah meringkus empat pelaku pengeroyokan ahli IT dari ITB Hermansyah, mereka adalah Edwin Hitipeuw (37), Lauren Paliyama (31), Erick Birahy, dan Richard Patipelu. Mereka mengaku menyerang dan mengeroyok Hermansyah karena terpengaruh alkohol.
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan merilis kasus penyerangan terhadap Hermansyah, keempat pelaku juga tampak dipajang dihadapan awak media. Kepada wartawan, pelaku Edwin mengaku saat mengendarai mobilnya, dia dalam pengaruh alkohol karena sebelumnya dia bersama teman-temannya itu baru selesai menonton konser.
"Di KM 6, saya melambung dari kanan, terjadi serempetan, kena bemper belakang saya, dia (korban) ikuti saya saat saya jalan, dia lalu berhentikan mobil saya," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/7/2017).
Kemudian kata dia, terjadilah cekcok antara dirinya dengan korban. "Saya buka kaca, dan jalan beriringan, karena adik-adik saya ini lihat saya dicegat, mungkin mereka turun lalu hampiri korban," imbuhnya.
Adapun mobil yang dikendarainya itu, kata Edwin, mobil Toyota Yaris merupakan mobil kakaknya, sedang mobil Honda City merupakan mobil hasil kerjaannya, yang mana dia berprofesi sebagai debt collector. Meski begitu, pelat nomor mobil keduanya asli, tak ada yang diganti dengan plat palsu.
Sementara itu, penusuk Hermansyah, Lauren menerangkan, aksi pengeroyokan dan penusukan yang dilakukan olehnya dan teman-temannya itu merupakan perbuatan spontan belaka. Apalagi, saat itu emosinya tak stabil karena dalam pengaruh alkohol.
"Saya dalam kondisi mabuk sehingga melakukan perbuatan spontan. Sebelumnya belum pernah (menusuk orang), tapi kalau pukul-pukul pernah. Sajamnya berupa pisau sepanjang 20 cm," tuturnya.
Adapun pisau yang dipakainya untuk menusuk korban, beber Lauren, dibuang sebelum memasuki res area Cibubur. Dia mengeroyok korban bersama rekan-rekannya dan menusuknya karena tak suka melihat korban memarahi temannya, Edwin.
"Pisau itu saya bawa untuk jaga-jaga saja. Saya minta maaf pada korban dan keluarganya. Ini perbuatan spontan, bukan karena rekayasa atau ada yang menyuruh," jelasnya.
Masih kata Edwin, saat ditangkap polisi, dia saat itu menggunakan mobil Fortuner milik temannya yang ada di kawasan Bandung, Jawa Barat. Adapun tujuannya ke Bandung untuk memghindari kejaran polisi karena dia sudah meyakini akibat menusuk korban, polisi pasti akan mencarinya untuk ditangkap.
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan merilis kasus penyerangan terhadap Hermansyah, keempat pelaku juga tampak dipajang dihadapan awak media. Kepada wartawan, pelaku Edwin mengaku saat mengendarai mobilnya, dia dalam pengaruh alkohol karena sebelumnya dia bersama teman-temannya itu baru selesai menonton konser.
"Di KM 6, saya melambung dari kanan, terjadi serempetan, kena bemper belakang saya, dia (korban) ikuti saya saat saya jalan, dia lalu berhentikan mobil saya," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/7/2017).
Kemudian kata dia, terjadilah cekcok antara dirinya dengan korban. "Saya buka kaca, dan jalan beriringan, karena adik-adik saya ini lihat saya dicegat, mungkin mereka turun lalu hampiri korban," imbuhnya.
Adapun mobil yang dikendarainya itu, kata Edwin, mobil Toyota Yaris merupakan mobil kakaknya, sedang mobil Honda City merupakan mobil hasil kerjaannya, yang mana dia berprofesi sebagai debt collector. Meski begitu, pelat nomor mobil keduanya asli, tak ada yang diganti dengan plat palsu.
Sementara itu, penusuk Hermansyah, Lauren menerangkan, aksi pengeroyokan dan penusukan yang dilakukan olehnya dan teman-temannya itu merupakan perbuatan spontan belaka. Apalagi, saat itu emosinya tak stabil karena dalam pengaruh alkohol.
"Saya dalam kondisi mabuk sehingga melakukan perbuatan spontan. Sebelumnya belum pernah (menusuk orang), tapi kalau pukul-pukul pernah. Sajamnya berupa pisau sepanjang 20 cm," tuturnya.
Adapun pisau yang dipakainya untuk menusuk korban, beber Lauren, dibuang sebelum memasuki res area Cibubur. Dia mengeroyok korban bersama rekan-rekannya dan menusuknya karena tak suka melihat korban memarahi temannya, Edwin.
"Pisau itu saya bawa untuk jaga-jaga saja. Saya minta maaf pada korban dan keluarganya. Ini perbuatan spontan, bukan karena rekayasa atau ada yang menyuruh," jelasnya.
Masih kata Edwin, saat ditangkap polisi, dia saat itu menggunakan mobil Fortuner milik temannya yang ada di kawasan Bandung, Jawa Barat. Adapun tujuannya ke Bandung untuk memghindari kejaran polisi karena dia sudah meyakini akibat menusuk korban, polisi pasti akan mencarinya untuk ditangkap.
(mhd)