Ketua Perindo Jakarta: Anak-anak Korban Kebakaran Harus Tetap Sekolah

Senin, 10 Juli 2017 - 19:51 WIB
Ketua Perindo Jakarta: Anak-anak Korban Kebakaran Harus Tetap Sekolah
Ketua Perindo Jakarta: Anak-anak Korban Kebakaran Harus Tetap Sekolah
A A A
JAKARTA - Anak-anak korban kebakaran rumah di Jalan Kembang Pacar, RT 02 RW 1, Kramat Pulo, diminta tetap semangat bersekolah meskipun saat ini tinggal di tenda pengungsian. Sebab pendidikan merupakan modal penting untuk masa depan anak yang dapat merubah kondisi ekonomi keluarga dan bangsa.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Perindo DKI Jakarta, Sahrianta Tarigan, yang datang memberikan semangat sekaligus memberikan bantuan kepada warga korban kebakaran, Senin (10/7/2017).

"Selalu saya ingatkan, prioritaskan anak. Sekolah dan pendidikan sangat penting. Sekalipun terkena musibah, jangan sampai pendidikan anak terganggu," tutur Sahrianta yang datang bersama Sekjen DPP Kartini Perindo Eva Mutia, Ketua DPW Kartini Perindo DKI Jakata Suzana Qomariah, serta sejumlah pengurus partai. (Baca: Partai Perindo Bantu Korban Kebakaran Senen)

Sahrianta mengingatkan, anak-anak merupakan harapan keluarga dan bangsa. Dalam 20 tahun mendatang, anak-anak ini akan menjadi tumpuan ekonomi keluarga. Oleh karena itu, pendidikan anak-anak harus tetap terjaga.

Untuk itu, Partai Perindo berinisiatif memberikan bantuan kepada anak-anak korban kebakaran rumah berupa baju seragam sekolah dan alat tulis.

Sebelumnya, kebakaran hebat melanda kawasan Jalan Kembang Pacar pada Sabtu (8/7/2017) malam. Kejadian ini membuat 300 warga dari 55 Kepala Keluarga terpaksa mengungsi. Mereka saat ini menempati tenda-tenda darurat yang lokasinya tidak jauh lokasi kebakaran. Sebanyak 40 orang pengungsi merupakan anak anak.

Ketua RT 02 Nur Hasana mengaku akibat kebakaran tersebut membuat sejumlah anak-anak terpaksa bersekolah apa adanya pada hari pertama masuk sekolah hari ini. Sekalipun anak-anak sudah mendapatkan bantuan baju seragam sekolah dari pihak lain, namun Nur melihat masih sangat kurang. Apalagi anak-anak hanya mendapatkan satu pasang seragam. "Kasian anak-anak, masa seragamnya cuman satu. Kalau hilang atau rusak bagaimana," tuturnya.

Menurut Nur, selain baju seragam sekolah dan alat tulis, anak-anak juga masih membutuhkan sepatu. Hari ini masih banyak anak-anak yang berangkat sekolah tidak mengenakan sepatu.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8725 seconds (0.1#10.140)
pixels