Belum Ada Surat Laik Fungsi, Operasi Koridor 13 Transjakarta Molor

Senin, 19 Juni 2017 - 23:06 WIB
Belum Ada Surat Laik...
Belum Ada Surat Laik Fungsi, Operasi Koridor 13 Transjakarta Molor
A A A
JAKARTA - Keinginan masyarakat Ciledug, Tangerang, untuk menikmati layanan Transjakarta sepertinya harus tertunda. Sebab operasional Koridor 13 ruas Tendean-Ciledug dipastikan kembali molor.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, belum beroperasi bus Koridor 13 karena masih menunggu Surat Laik Fungsi (SLF) kontruksi jalan layang (elevated) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelum beroperasi. Surat itu pun sampai saat ini belum diterima PT Transportasi Jakarta.

"Transjakarta bilang masih bisa dilakukan pengoperasian, saya bilang tidak. Jangan dulu, tunda dulu, karena SLF dari Kementerian PUPR belum turun. Jadi, tanggal 22 belum bisa diresmikan," kata Djarot usai melaksanakan rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2017).

Djarot mengatakan, enggan mengoperasikan sebelum adanya kepastian keamanan terhadap jalanan yang membentang sepanjang 9,3 kilometer. Karena itu, Djarot pun telah memerintahkan Dinas Bina Marga DKI untuk melakukan koordinasi dengan Kementrian PUPR.

Djarot memastikan, bila SLF sudah dikantongi, maka pihaknya akan langsung melakukan soft launching. Sehingga pengoperasian utuh dapat dilakukan pada 17 Agustus mendatang.

Kepala Badan Pengadaan Barang dan Jasa DKI Jakarta Blesmiyanda mengatakan, pemenang lelang lampu penerangan jalan sudah diputuskan sejak 5 Mei 2017 yakni, PT Gemavirta Abadi. Namun demikian Blesmiyanda tidak mengetahui kenapa lampu sendiri belum terpasang.

Belakangan selain tidak adanya lampu penerangan, kawasan itu juga belum dilengkapi tanda pengingat kecepatan (speedtrap) atau dikenal juga dengan garis kejut. Speedtrap ini nantinya ditempatkan di tenag jalur memisahkan dua arah, dengan fungsi mengiatkan sopir bila menyetir lewat dari garis batas lajur.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) Jakarta, Andriyansyah membenarkan tentang adanya penundaan operasi di koridor itu pada 22 Juni nanti. "Nanti kita koordinasi dengan Kementerian PUPR sambil menunggu SLF. Bisa tidak kita soft launching? Nah, saat itu kita tidak angkut penumpang? Tergantung arahan mereka," ucapnya.

Terpisah, Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono mengungkapkan bisa saja Koridor 13 beroperasi pada 22 Juni nanti, namun dengan pelayanan terbatas. Tanpa adanya penerangan jalan, maka operasi bisa dilakukan pada pukul 05.00 WIB hingga 17.00 WIB saja.

Selain itu, Budi mengakui, saat ini pengadaan fasilitas di kawasan itu belum rapih, seperti belum adanya loket third style, lift, dan lampu.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4522 seconds (0.1#10.140)