Djarot Dinilai Sulit Selesaikan Program Prioritas Jokowi-Ahok

Rabu, 07 Juni 2017 - 23:14 WIB
Djarot Dinilai Sulit...
Djarot Dinilai Sulit Selesaikan Program Prioritas Jokowi-Ahok
A A A
JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat diprediksi sulit untuk menuntaskan program prioritas yang disusun Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di sisa jabatannya.

Pengamat perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, sisa waktu kepemimpinan Plt Gubernur Djarot yang hanya menyisakan empat bulan sangat sulit rasanya untuk menuntaskan program prioritas yang diwacanakan pada masa Jokowi-Ahok.

Menurut Nirwono, apabila itu dipaksakankan tentu hasilnya tidak akan maksimal, bahkan aspek kelaikan bisa terabaikan hanya untuk mengejar waktu. Dia menyarankan agar Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot bisa memilih prioritas mana saja yang paling realistis untuk dituntaskan sampai dengan Oktober dan mana yang bisa sampai dengan Desember.

"Itu lebih bijak. Penyelesaian enam rumah susun sewa, Light Rail Transit (LRT), revitalisasasi waduk, peremajaan bus sedang dan sebagainya itu sangat sulit," kata Nirwono Joga saat dihubungi, Rabu, 7 Juni 2017 kemarin.

Sementara itu Plt Gubernur DKI Djarot optimistis akan mengebut penyelesaian program prioritas yang disusun. Dia menilai program prioritas tersebut sudah ada, yakni pembangunan jalan simpang susun Semanggi yang akan diresmikan pada 17 Agustus mendatang oleh Presiden Jokowi. Selanjutnya, menyelesaikan pembangunan Koridor XIII (Ciledug-Tendean) beserta dengan jalan layangnya.

Djarot mengklaim baru menyelesaikan salah satu program prioritas beberapa hari lalu, yakni meresmikan tempat penyimpanan bahan pokok bawang merah yaitu Control Atmosphere Storage (CAS). Kemudian, kata dia, sebentar lagi dirinya akan diresmikan JakGrosir.

"Koridor XIII sudah selesai. Kemudian ada beberapa renovasi pasar dan sarana kesehatan puskesmas. Kemudian RPTRA yang akan kami kebut, kalau bisa 100 RPTRA bisa selesai, mudah-mudahan, ya minimal separuhnya selesai,” ujarnya.

Semuanya itu dikebut penyelesaiannya dikarenakan supaya ketika terjadi pergantian kepala daerah baru, maka Gubernur dan Wakil Gubernur baru tinggal meneruskan saja. Sebab ada beberapa program yang harus tetap konsisten dijalankan terus.

"Contoh yang tidak mungkin bisa selesai, LRT. Itu enggak akan selesai di zaman kami. Nanti LRT akan selesai 2018 ya. Maka ini harus mendapat konsentrasi dari kepala daerah yang baru. MRT itu harus selesai ya," ungkapnya.

Lalu, lanjutnya, beberapa pembangunan flyover juga harus diselesaikan untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Begitu juga, diharapkan pembangunan Lapangan Banteng bisa selesai saat ia memimpin Kota Jakarta.

“Beberapa pembangunan flyover ya untuk mengurai kemacetan itu harus sudah selesai. Kemudian kami akan kebut pembangunan lapangan Banteng. Mudah-mudahan kita bisa selesai di zaman kita. Kalau enggak, harus diteruskan (kepala daerah baru). Itu yang perlu kami siapkan," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0885 seconds (0.1#10.140)