Pengeboman Kampung Melayu, Densus 88 Geledah Kontrakan di Bandung
A
A
A
BANDUNG - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror bersama Polda Jawa Barat (Jabar) melakukan penggeledahan di sebuah rumah kontrakan Jalan Rancasawo, RT01/21, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Bandung, Jabar.
Kontrakan ini merupakan salah seorang kediaman yang diduga terkait dengan pengeboman di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu 24 Mei 2017.
Adapun kontrakan yang digeledah milik terduga berinisial WS, yang sebelumnya telah diamankan pihak kepolisian pada Jumat (26/5/2017) dini hari tadi. Berdasarkan pantauan di lapangan, pihak kepolisian tiba sekitar pukul 10.00 WIB yang kemudian langsung melakukan sterilisasi tempat dan memasang garis kuning polisi.
Tampak sebuah warung kelontongan di pinggir jalan yang menjual sejumlah barang seperti asksesories pun dilakukan penggeledahan oleh pihak kepolisian. Beberapa petugas lengkap dengan rompi anti peluru dan senjata api laras panjang bersiaga di luar garis kuning polisi.
"Setelah kemarin melakukan penggeledahan pelaku di Bandung dan Cimahi. Hasil pengembangan tiga orang kita amankan, sekarang kita lakukan penggeledahan (tempat) inisial WS," jelas Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, di lokasi penggeledahan, Jumat (26/5/2017).
Pengembangan ini berdasarkan dari keterangan saksi yang merupakan istri dari terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Dari hasi penggeledahan yang dilakukan selama satu jam, polisi akhirnya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, berupa Ijasah, handphone, dan beberapa buku pelajaran tentang keislaman.
"Kami berhasil mengamankan beberapa barang bukti, yakni dokumen pribadi, ijasah, sepuluh handphone, beberapa buku pelajaran tentang keislaman dan tutup panci yang sudah di modifikasi yang patut dicurigai," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang warga, Sumarni (33) menjelaskan, WS sudah mengontrak rumah tersebut lebih dari lima tahun. Dia dikenal sebagai orang yang baik dan berbaur dengan warga sekitar.
"Dia merupakan sosok yang baik dan tidak neko-neko, kalau ada tahlil juga suka ikut. Tapi sekarang jadi gini, kaget. Agamanya juga berbaur enggak masing-masing. Kemarin pagi sekitar pukul 10.00 WIB itu terakhir ketemu dia," jelasnya.
Meski sudah lebih dari lima tahun mengontrak, Sumarni mengaku tak terlalu dekat dengan keluarganya. "Saya kenal sama si masnya saja. Sehari-harinya dia itu Gojeg, jual aksesories juga, dan suka nganter ayam potong. Dia berbaur, istrinya orang Jawa," jelasnya.
Sebelumnya, ketiga pelaku diamankan di tiga tempat berbeda pada Jumat (26/5/2017) dini hari tadi. Adapun tiga orang yang ditangkap tersebut berinisial A, W, dan J.
A ditangkap di Jalan Mohammad Toha, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, W ditangkap di Jalan Rancasari, Kota Bandung, dan J ditangkap di kawasan Cisarua, Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Ketiga orang yang telah diamankan di Mapolda Jabar tersebut saat ini masih dalam pendalaman terkait peran masing-masing.
Kontrakan ini merupakan salah seorang kediaman yang diduga terkait dengan pengeboman di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu 24 Mei 2017.
Adapun kontrakan yang digeledah milik terduga berinisial WS, yang sebelumnya telah diamankan pihak kepolisian pada Jumat (26/5/2017) dini hari tadi. Berdasarkan pantauan di lapangan, pihak kepolisian tiba sekitar pukul 10.00 WIB yang kemudian langsung melakukan sterilisasi tempat dan memasang garis kuning polisi.
Tampak sebuah warung kelontongan di pinggir jalan yang menjual sejumlah barang seperti asksesories pun dilakukan penggeledahan oleh pihak kepolisian. Beberapa petugas lengkap dengan rompi anti peluru dan senjata api laras panjang bersiaga di luar garis kuning polisi.
"Setelah kemarin melakukan penggeledahan pelaku di Bandung dan Cimahi. Hasil pengembangan tiga orang kita amankan, sekarang kita lakukan penggeledahan (tempat) inisial WS," jelas Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, di lokasi penggeledahan, Jumat (26/5/2017).
Pengembangan ini berdasarkan dari keterangan saksi yang merupakan istri dari terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Dari hasi penggeledahan yang dilakukan selama satu jam, polisi akhirnya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, berupa Ijasah, handphone, dan beberapa buku pelajaran tentang keislaman.
"Kami berhasil mengamankan beberapa barang bukti, yakni dokumen pribadi, ijasah, sepuluh handphone, beberapa buku pelajaran tentang keislaman dan tutup panci yang sudah di modifikasi yang patut dicurigai," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang warga, Sumarni (33) menjelaskan, WS sudah mengontrak rumah tersebut lebih dari lima tahun. Dia dikenal sebagai orang yang baik dan berbaur dengan warga sekitar.
"Dia merupakan sosok yang baik dan tidak neko-neko, kalau ada tahlil juga suka ikut. Tapi sekarang jadi gini, kaget. Agamanya juga berbaur enggak masing-masing. Kemarin pagi sekitar pukul 10.00 WIB itu terakhir ketemu dia," jelasnya.
Meski sudah lebih dari lima tahun mengontrak, Sumarni mengaku tak terlalu dekat dengan keluarganya. "Saya kenal sama si masnya saja. Sehari-harinya dia itu Gojeg, jual aksesories juga, dan suka nganter ayam potong. Dia berbaur, istrinya orang Jawa," jelasnya.
Sebelumnya, ketiga pelaku diamankan di tiga tempat berbeda pada Jumat (26/5/2017) dini hari tadi. Adapun tiga orang yang ditangkap tersebut berinisial A, W, dan J.
A ditangkap di Jalan Mohammad Toha, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, W ditangkap di Jalan Rancasari, Kota Bandung, dan J ditangkap di kawasan Cisarua, Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Ketiga orang yang telah diamankan di Mapolda Jabar tersebut saat ini masih dalam pendalaman terkait peran masing-masing.
(mhd)