PT Transjakarta Harapkan Bantuan Swasta Sediakan Takjil

Selasa, 23 Mei 2017 - 22:24 WIB
PT Transjakarta Harapkan Bantuan Swasta Sediakan Takjil
PT Transjakarta Harapkan Bantuan Swasta Sediakan Takjil
A A A
JAKARTA - Sebanyak 15% jumlah penumpang bus Transjakarta mengalami penurunan pada bulan Ramadan. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transportasi Jakarta harapkan bantuan perusahaan swasta untuk siapkan takjil agar penumpang bus tetap stabil.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Budi Kaliwono mengatakan, berdasarkan evaluasi pada tahun-tahun sebelumnya, bulan Ramadan umumnya mengalami pergeseran kemacetan dan penurunan penumpang bus Transjakarta sebanyak 15% dari jumlah 450.000 per hari menjadi 400.000 per hari. Untuk itu, pada bulan Ramadan kali ini yang diprediksi jatuh pada Sabtu 27 Mei, pihaknya sudah mengantisipasi pergeseran dan penurunan penumpang tersebut.

Pada hari biasa, kata Budi, jam sibuk umumnya berkisar pada pukul 07.00 WIB-09.00 WIB, dan bergeser pada bulan Ramadan pukul 05.00 WIB-08.00 WIB. Sedangkan pada jam pulang kerja yang biasanya pukul 17.00 WIB- 19.00 WIB bergeser menjadi pukul 16.00 WiB- 18.00 WIB.

"Jumlah bus kami itu 1.100 unit. Nah pada jam sibuk yang bergeser itu kami operasikan semuanya," kata Budi Kaliwono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Budi menjelaskan, untuk penyediaan takjil pada bulan Ramadan nanti pihaknya baru hanya mampu menyediakan minuman gelas sumbangan dari perusahaan swasta sebanyak 400.000 piece selama satu bulan. Apabila dibagi sehari, kata dia, ada 20.000 piece yang dibagi rata ke 536 halte. Sedangkan berdasarkan informasi yang dihimpun, penumpang Transjakarta per halte itu mencapai sekitar 7.000 penumpang per hari.

Untuk itu, Budi berharap, ada perusahaan swasta lainnya yang mendukung penyediaan takjil selama bulan Ramdan. Sehingga, penumpang tidak merasa kesulitan dalam melaksanakan berbuka. "Hanya jam kerja saja dibagikan takjilnya," ungkapnya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mendukung pelayanan PT Transportasi Jakarta dalam memfasilitasi pelayanan selama bulan Ramadan. Dia bahkan tengah menyiapkan petugas dilapangan untuk mengatur lalu lintas mendukung pelayanan Transjakarta dan mengurai kemacetan. "Kami menempatkan dua-tiga personel di titik lampu merah dan u-turn," katanya.

Andry mengakui selama bulan Ramadan itu terjadi pergeseran kemacetan. Apalagi jelang berbuka puasa, khsusunya di titik tempat pedagang takjil dan pedagang musim ramadhan pada umumnya.

Andri pun meminta kepada para pemilik wilayah agar dapat berkordinasi kepada Dinas Perhubungan terkait titik-titik pedagang musiman tersebut yang membuat kemacetan. "Kalau bisa lurah-camat di wilayah menyiapkan tempat pedagang, jadi tidak memakan badan jalan," ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike berharap, PT Transportasi Jakarta tidak hanya mengandalkan bantuan dari perusahaan swasta dalam menyediakan takjil. Terlebih, PT Transportasi Jakarta merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memiliki pendapatan dan bisa digunakan tanpa harus masuk ke dalam kas daerah. Apalagi, kata dia, operasional bus telah disubsidi oleh pemerintah.

"Ketimbang memfasilitasi aksi pengerahan masa secara gratis di luar koridor, alihkan saja untuk takjil," ungkapnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8002 seconds (0.1#10.140)