Underpass Tambun Resmi Beroperasi

BEKASI - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Pemkab Bekasi meresmikan operasional underpass Tambun, Kabupaten Bekasi. Underpass Tambun resmi beroperasi setelah tiga tahun lamanya dibangun.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, pembangunan underpass Tambun merupakan program kesepakatan bersama antara Kementerian Perhubungan dengan Pemkab Bekasi. Pembangunan dilakukan selama dua tahap yakni, pada 2014 tahap pertama dan 2016 tahap kedua.

Adapun pembiayaan pembangunan underpass bersumber dari APBN Kementerian Perhubungan sebesar Rp108.17 miliar. Underpass ini memiliki dimensi panjang 48 meter, lebar 22 meter, tinggi 7,6 meter, dan tinggi lubang boks underpass 5,3 meter.

"Total anggaran yang dikucurkan sebanyak Rp188 miliar. Untuk pembangunan fisik dari Ditjen Perkeretaapian Rp108 miliar dan Pemkab Bekasi Rp80 miliar untuk pembebasan lahan," kata Prasetyo saat peresmian underpass Tambun, Rabu (10/5/2017).

Prasetyo meminta maaf atas lamanya pembangunan underpass yang memiliki 4 lajur 2 arah ini. Setelah diresmikan, underpass yang dilengkapi 6 pompa pembuangan air dan genset berkapasitas 150 KVA, langsung diserahterimakan kepada Pemkab Bekasi untuk pemeliharaannya.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi Henri Lincoln menuturkan, pembangunan underpass itu untuk mengurai kemacetan di beberapa titik sepanjang Jalan Sultan Hasanudin, Tambun hingga Cibitung. Jika pintu perlintasan kereta api tutup lima menit, kemacetan di titik tersebut bisa mencapai 1 kilometer lebih setiap harinya.

Henri mengungkapkan, pembangunan underpass itu dibutuhkan untuk menunjang pengoperasian DDT yang mana nantinya lalu lintas kereta api semakin tinggi. Apalagi, dalam waktu dekat KRL Jabodetabek yakni KRL Commuter Line akan diperpanjang operasinya hingga Cikarang.