DKI Usulkan Perpanjang Koridor 13 Pakai Anggaran Negara
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan koridor 13 (Ciledug-Tendean) dari Puri Beta hingga SCBD Ciledug sepanjang 2,5 kilometer akan diusulkan ke Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). DKI targetkan operasional koridor 13 yang baru hanya sampai Puri Beta pada 22 Juni mendatang.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Tuty Kusumawati mengatakan, perpanjangan koridor 13 hingga ke SCBD Ciledug, Tangerang Kota akan diusulkan ke Pemerintah Pusat oleh Pemprov DKI. Sehingga, pembangunannya menggunakan APBN.
"Tidak ada dalam APBD Perubahan 2017 atau 2018. Kami usulkan menggunakan APBN," kata Tuty melalui pesan singkatnya, Selasa (9/5/2017).
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah menyatakan, baru akan menghadap Wali Kota Tangerang untuk membicarakan masalah terusan pembangunan jalan layang koridor 13 dari Puri Beta hingga ke SCBD Ciledug besok, Rabu 10 Mei 2017. Dia berharap, dalam pertemuan itu Wali Kota menyetujui uji coba koridor 13 yang sudah ada saat ini. Sehingga, target operasional koridor 13 yang menjadi kado ulang tahun DKI Jakarta pada 22 Juni terealisasi.
"Uji coba ini kan syarat mendapatkan sertifikat layak fungsi bangunan. Ini kan untuk kepentingan warga Tangerang, kami harap Pak Wali setuju bila perpanjangan koridor 13 dilakukan secara simultan," katanya.
Andri menyatakan, uji coba yang dimulai sejak Sabtu 6 Mei lalu dan sempat terhenti pada Minggu 7 Mei. Senin 8 Mei, kata dia, uji coba kembali berjalan, namun sayangnya tidak ada penumpang satupun dalam 20 unit bus yang diujicobakan. Untuk itu, dia berharap Pemerintah Kota Tangerang memperbolehkan uji coba agar ketika dioperasionalkan pada 22 Juni, warga sudah terbiasa menggunakan bus Transjakarta.
"Kami hanya mendapatkan waktu tempuh 40-45 menit. Pada Sabtu lalu, kami cukup mendapatkan banyak warga yang antusias menggunakan bus Transjakarta di koridor 13," ujarnya.
Sementara itu, Pengamat perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga menyayangkan adanya masalah dengan Pemerintah Kota Tangerang disaat pembangunan koridor 13 akan dioperasikan dan bahkan ditargetkan beroperasi pada 22 Juni mendatang. Semestinya, kata dia, koordinasi dengan Pemerintah Kota Tangerang sudah dilakukan sejak jauh hari. Sehingga, hal-hal yang akan dilakukan bisa disepakati.
Untuk itu, Nirwono menyarankan agar Pemprov DKI memperbaiki komunikasi yang setara antara Pemprov DKI dengan Pemprov Banten dan Jawa Barat serta pemerintah kota/kabupaten bodetabek untuk menyepakati pengembangan trnsportasi yang tpadu seluruh jabodetabek.
"Fasilitas tangga di beberapa halte yang sangat tinggi harus dievaluasi kembali bahkan perlu diganti ekskalator/lift seperti di CSW Blok M, atau halte menyambung dengang gedung di sekitarnya," katanya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Tuty Kusumawati mengatakan, perpanjangan koridor 13 hingga ke SCBD Ciledug, Tangerang Kota akan diusulkan ke Pemerintah Pusat oleh Pemprov DKI. Sehingga, pembangunannya menggunakan APBN.
"Tidak ada dalam APBD Perubahan 2017 atau 2018. Kami usulkan menggunakan APBN," kata Tuty melalui pesan singkatnya, Selasa (9/5/2017).
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah menyatakan, baru akan menghadap Wali Kota Tangerang untuk membicarakan masalah terusan pembangunan jalan layang koridor 13 dari Puri Beta hingga ke SCBD Ciledug besok, Rabu 10 Mei 2017. Dia berharap, dalam pertemuan itu Wali Kota menyetujui uji coba koridor 13 yang sudah ada saat ini. Sehingga, target operasional koridor 13 yang menjadi kado ulang tahun DKI Jakarta pada 22 Juni terealisasi.
"Uji coba ini kan syarat mendapatkan sertifikat layak fungsi bangunan. Ini kan untuk kepentingan warga Tangerang, kami harap Pak Wali setuju bila perpanjangan koridor 13 dilakukan secara simultan," katanya.
Andri menyatakan, uji coba yang dimulai sejak Sabtu 6 Mei lalu dan sempat terhenti pada Minggu 7 Mei. Senin 8 Mei, kata dia, uji coba kembali berjalan, namun sayangnya tidak ada penumpang satupun dalam 20 unit bus yang diujicobakan. Untuk itu, dia berharap Pemerintah Kota Tangerang memperbolehkan uji coba agar ketika dioperasionalkan pada 22 Juni, warga sudah terbiasa menggunakan bus Transjakarta.
"Kami hanya mendapatkan waktu tempuh 40-45 menit. Pada Sabtu lalu, kami cukup mendapatkan banyak warga yang antusias menggunakan bus Transjakarta di koridor 13," ujarnya.
Sementara itu, Pengamat perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga menyayangkan adanya masalah dengan Pemerintah Kota Tangerang disaat pembangunan koridor 13 akan dioperasikan dan bahkan ditargetkan beroperasi pada 22 Juni mendatang. Semestinya, kata dia, koordinasi dengan Pemerintah Kota Tangerang sudah dilakukan sejak jauh hari. Sehingga, hal-hal yang akan dilakukan bisa disepakati.
Untuk itu, Nirwono menyarankan agar Pemprov DKI memperbaiki komunikasi yang setara antara Pemprov DKI dengan Pemprov Banten dan Jawa Barat serta pemerintah kota/kabupaten bodetabek untuk menyepakati pengembangan trnsportasi yang tpadu seluruh jabodetabek.
"Fasilitas tangga di beberapa halte yang sangat tinggi harus dievaluasi kembali bahkan perlu diganti ekskalator/lift seperti di CSW Blok M, atau halte menyambung dengang gedung di sekitarnya," katanya.
(mhd)