Ramdan Alamsyah: Pilgub DKI Jakarta Sudah Tidak Sehat
A
A
A
JAKARTA - Partai Perindo DKI Jakarta menilai pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta beberapa hari terakhir sudah tidak sehat. Pasalnya, banyak terjadi kecurangan-kecurangan namun terkesan dibiarkan oleh Bawaslu dan tim penegakan hukum terpadu (Gakkumdu).
Sekretaris DPW Perindo DKI Jakarta Ramdan Alamsyah mengatakan,
tiga hari belakangan ini beredar luas video maupun foto dugaan money politic yang dilakukan pasangan tertentu. Kegiatan bagi-bagi sembako ini seolah dibiarkan oleh parat penegak hukum maupun Bawaslu.
"Pembiaran ini mencederai nilai-nilai demokrasi. Menjadikan seolah-olah Jakarta adalah wilayah tidak memiliki hukum. Siapa kuat dia menang," kata Ramdan dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Minggu (16/4/2017).
Ramdan pun mempertanyakan keberadaan Bawaslu dan Gakkumdu, yang seolah tak berdaya menegakan aturan. Mneurut Ramdan, dugaan money politic ini terjadi secara masiv, sistemastis dan terstruktur, tanpa adanya tindakan hukum yang melarangnya.
Sebagai warga Jakarta, Ramdan mengaku sangat kecewa melihat fenomena bagi-bagi sembako yang menafikan hukum sebagai panglima. "Kami kira Pilgub DKI kali penuh kecurangan dan penuh dengan kekecewaan. Ketika pelangaran pemilu hanya menjadi tontonan kasat mata seolah hukum tak berdaya melakukan pencegahan. Di mana demokrasi tercabik-cabik hanya sebagai kata-kata yang tidak ada makna," ucapnya.
Sekretaris DPW Perindo DKI Jakarta Ramdan Alamsyah mengatakan,
tiga hari belakangan ini beredar luas video maupun foto dugaan money politic yang dilakukan pasangan tertentu. Kegiatan bagi-bagi sembako ini seolah dibiarkan oleh parat penegak hukum maupun Bawaslu.
"Pembiaran ini mencederai nilai-nilai demokrasi. Menjadikan seolah-olah Jakarta adalah wilayah tidak memiliki hukum. Siapa kuat dia menang," kata Ramdan dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Minggu (16/4/2017).
Ramdan pun mempertanyakan keberadaan Bawaslu dan Gakkumdu, yang seolah tak berdaya menegakan aturan. Mneurut Ramdan, dugaan money politic ini terjadi secara masiv, sistemastis dan terstruktur, tanpa adanya tindakan hukum yang melarangnya.
Sebagai warga Jakarta, Ramdan mengaku sangat kecewa melihat fenomena bagi-bagi sembako yang menafikan hukum sebagai panglima. "Kami kira Pilgub DKI kali penuh kecurangan dan penuh dengan kekecewaan. Ketika pelangaran pemilu hanya menjadi tontonan kasat mata seolah hukum tak berdaya melakukan pencegahan. Di mana demokrasi tercabik-cabik hanya sebagai kata-kata yang tidak ada makna," ucapnya.
(whb)