Polri Minta Masyarakat Selektif Konsumsi Informasi di Medsos
A
A
A
JAKARTA - Munculnya video yang menyudutkan calon wakil gubernur Sandiaga Salahudin Uno di media sosial menambah panjang kasus penyebaran berita bohong (hoax) ditengah masyarakat.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengajak masyarakat untuk menghindari informasi sesat yang ada disekitarnya, baik yang ada dimedia sosial(medsos) maupun percakapan sehari-hari.
Menurut dia, sifat dari hoax jika terus disebarkan dan masif maka membuat persepsi publik akhirnya menganggap kabar itu sebagai suatu kebenaran. Oleh karena itu penting menurut dia untuk masyarakat bijak menyebarluaskan informasi yang diterima.
“Sehingga kita terhindar dari upaya-upaya menjadi bagian dari penyebar hoax itu sendiri,” kata Martinus usai menjadi pembicara diskusi polemik Sindo Trijaya Radio “Pilkada Sehat dan Demokratis” di Jakarta Sabtu (15/4/2017).
Martinus menegaskan, komitmen polri menjaga dan memberikan kenyamanan kepada mayarakat Jakarta untuk menjalankan pilkada dengan tertib dan lancar. Serta siap menindak siapapun yang mencoba mengganggu ketertiban. “Kami akan lakukan tindakan hukum bagi mereka yang mencoba mengganggu ketertiban di Jakarta,” tambahnya.
Seperti diketahui pada pilkada DKI Jakarta, momok penyebaran berita bohong (hoax) cukup masif terjadi. Yang terbaru, calon wakil gubernurDKI Jakarta Sandiaga Salahudi Uno menjadi korban penyebaran video hoax yang berisikan potongan percakapan dirinya dengan artis Marcela Zalianty.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengajak masyarakat untuk menghindari informasi sesat yang ada disekitarnya, baik yang ada dimedia sosial(medsos) maupun percakapan sehari-hari.
Menurut dia, sifat dari hoax jika terus disebarkan dan masif maka membuat persepsi publik akhirnya menganggap kabar itu sebagai suatu kebenaran. Oleh karena itu penting menurut dia untuk masyarakat bijak menyebarluaskan informasi yang diterima.
“Sehingga kita terhindar dari upaya-upaya menjadi bagian dari penyebar hoax itu sendiri,” kata Martinus usai menjadi pembicara diskusi polemik Sindo Trijaya Radio “Pilkada Sehat dan Demokratis” di Jakarta Sabtu (15/4/2017).
Martinus menegaskan, komitmen polri menjaga dan memberikan kenyamanan kepada mayarakat Jakarta untuk menjalankan pilkada dengan tertib dan lancar. Serta siap menindak siapapun yang mencoba mengganggu ketertiban. “Kami akan lakukan tindakan hukum bagi mereka yang mencoba mengganggu ketertiban di Jakarta,” tambahnya.
Seperti diketahui pada pilkada DKI Jakarta, momok penyebaran berita bohong (hoax) cukup masif terjadi. Yang terbaru, calon wakil gubernurDKI Jakarta Sandiaga Salahudi Uno menjadi korban penyebaran video hoax yang berisikan potongan percakapan dirinya dengan artis Marcela Zalianty.
(pur)