Ujicoba Penghapusan Ganjil-Genap, Kemacetan di Gatot Subroto Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah menuturkan, ganjil genap di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan yang telah dilakukan sejak Senin (9/4) itu sebenarnya bukan dihapus. Sebab, untuk menghapus diperlukan Surat Keputusan (SK) Gubernur.
Dia menilai, bila penghapusan ganjil-genap merupakan langkah ujicoba untuk mengurai kemacetan di kawasan Gatot Subroto arah Cawang dan sebaliknya akibat adanya pembangunan infrastruktur Light Rail Transit (LRT), Fly Over Pancoran dan underpass di Kuningan. Itu pun hanya berlaku pada pagi hari.
(Baca juga: Pembangunan LRT dan Flyover, Ganjil-Genap Sementara Waktu Ditiadakan )
Andri mengakui, ujicoba penghapusan ganjil-genap hari kedua, kemacetan bertambah sedikit dari biasanya. Namun, dia bersama Dirlantas Polda Metro Jaya baru akan memaparkan hasilnya saat evaluasi ujicoba yang dilakukan selama satu pekan. "Nanti kami (Dirlantas-dishub) akan mengevluasinya. Kalau kemacetan bertambah parah, ya kami akan cari cara lain," kata Andri saat dihubungi kemarin.
Andri menjelaskan, selain menghapus ganjil-genap, pihaknya bersama Dirlantas juga melakukan kebijakan contra flow di tol dalam kota. Termasuk merekayasa lalu lintas dengan mengalihkanya ke jalur alternatif sekitar kawasan pembangunan. "Kami terus berupaya untuk mengurai kemacetan yang terjadi saat ini. Kondisi lalu lintas akan normal setelah pembangunan selesai dilakukan," pungkasnya.
Terkait penerapan Elektronik Road Pricing (ERP) sebagai pengganti sistem ganjil-genap, Andri menyatakan saat ini prosesnya masih dalam lelang. Idealnya, kata dia, sistem ganjil-genap baru akan dihapus setelah ERP diberlakukan. (Baca juga: Penghapusan Ganjil-Genap, Bukti Tak Adanya Rencana Pembangunan )
Sebab, dengan adanya ganjil-genap, pengendara pribadi akan terbiasa ketika ERP diberlakukan. "Kemacetan saat ini seharusnya menjadi momen agar pengendara pribadi menggunakan angkutan umum. Tapi ya kita lihat nanti hasil ujicobanya," ungkapnya.
Dia menilai, bila penghapusan ganjil-genap merupakan langkah ujicoba untuk mengurai kemacetan di kawasan Gatot Subroto arah Cawang dan sebaliknya akibat adanya pembangunan infrastruktur Light Rail Transit (LRT), Fly Over Pancoran dan underpass di Kuningan. Itu pun hanya berlaku pada pagi hari.
(Baca juga: Pembangunan LRT dan Flyover, Ganjil-Genap Sementara Waktu Ditiadakan )
Andri mengakui, ujicoba penghapusan ganjil-genap hari kedua, kemacetan bertambah sedikit dari biasanya. Namun, dia bersama Dirlantas Polda Metro Jaya baru akan memaparkan hasilnya saat evaluasi ujicoba yang dilakukan selama satu pekan. "Nanti kami (Dirlantas-dishub) akan mengevluasinya. Kalau kemacetan bertambah parah, ya kami akan cari cara lain," kata Andri saat dihubungi kemarin.
Andri menjelaskan, selain menghapus ganjil-genap, pihaknya bersama Dirlantas juga melakukan kebijakan contra flow di tol dalam kota. Termasuk merekayasa lalu lintas dengan mengalihkanya ke jalur alternatif sekitar kawasan pembangunan. "Kami terus berupaya untuk mengurai kemacetan yang terjadi saat ini. Kondisi lalu lintas akan normal setelah pembangunan selesai dilakukan," pungkasnya.
Terkait penerapan Elektronik Road Pricing (ERP) sebagai pengganti sistem ganjil-genap, Andri menyatakan saat ini prosesnya masih dalam lelang. Idealnya, kata dia, sistem ganjil-genap baru akan dihapus setelah ERP diberlakukan. (Baca juga: Penghapusan Ganjil-Genap, Bukti Tak Adanya Rencana Pembangunan )
Sebab, dengan adanya ganjil-genap, pengendara pribadi akan terbiasa ketika ERP diberlakukan. "Kemacetan saat ini seharusnya menjadi momen agar pengendara pribadi menggunakan angkutan umum. Tapi ya kita lihat nanti hasil ujicobanya," ungkapnya.
(pur)