Survei Polmark, Anies-Sandi Dipilih Warga karena Programnya Bagus

Senin, 10 April 2017 - 19:42 WIB
Survei Polmark, Anies-Sandi Dipilih Warga karena Programnya Bagus
Survei Polmark, Anies-Sandi Dipilih Warga karena Programnya Bagus
A A A
JAKARTA - Direktur Lembaga Survei Polmark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro menyebutkan, faktor utama paslon nomor urut 3 Anies-Sandi dipilih masyarakat Jakarta bukan karena agamanya, tapi karena programnya yang mampu membuat Jakarta menjadi lebih baik lagi.

"Ada survei yang menyebutkan masyarakat memilih Gubernur karena faktor agama, ditayangkan slide perslide. Saya fikir itu proses pembodohan pada masyarakat Jakarta," ujarnya di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).

Menurutnya, seharusnya survei itu dilihat secara keseluruhan, bukan sepotong-sepotong. Sebab, faktor agama itu hanya 21 persen. Masyarakat Jakarta memilih kandidatnya berdasarkan programnya lebih dominan dari faktor agama.

"Ini seolah menunjukan masyarakat Jakarta tak rasional, memilih karena faktor agama. Padahal, persentase masyarakat memilih karena program itu lebih tinggi. Salah satunya, Anies-Sandi dipilih karena secara tegas menolak reklamasi, sejalan dengan pemikiran masyarakat yang menolak reklamasi," katanya.

Maka itu, bebernya, survei yang menyebutkan Anies-Sandi dipilih karena faktor agama tidaklah benar. Seharusnya pula, faktor tertinggi Anies-Sandi dipilih warga Jakarta karena programnya haruslah ditampilkan pada publik sehingga tak menimbulkan kesesatan.

"Faktor lain, Anies-Sandi bersih, kita tak bisa menghalangi pikiran masyarakat bahwa pasangan Anies-Sandi bersih. Itu kan hak, silahkan juga mengatakan Basuki-Djarot bersih, tapi menghalangi pikiran itu sama saja tirani, harus ada pembuktian," terangnya.

Dia menilai, survei yang menampilkan Anies-Sandi sepenuhnya dipilih karena faktor agama itu merupakan plintiran belaka yang mana malah membuat warga Jakarta dianggap tak rasional dalam memilih. Apalagi, sampai Anies-Sandi dituduh melakukan politisasi agama dalam Pilgub DKI Jakarta ini.

Pria yang juga konsultan politik pasangan Anies-Sandi itu memgungkapkan, adapun soal dukungan dari sejumlah lapisan masyarakat dengan mengatasnamakan agama itu muncul dari komunitas sosial yang namanya agama, itu juga bukan dari masyarakat Islam saja, ada juga dari pendeta di gereja, dan agama lainnya.

"Jadi itu sah-sah saja, tak bisa dihindari, kita tidak melakukan politisasi agama. Kami tak pernah jadikan isu agama untuk menarik perhatian, makanya slide survei soal faktor agama itu kami menyatakan plintiran," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6053 seconds (0.1#10.140)