7.959 Siswa di Depok Bakal Ikuti Ujian Berbasis Komputer
A
A
A
DEPOK - Sebanyak 7.959 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) di Depok bakal mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Ujian berlangsung selama empat hari dimulai Senin (10/4/2017) hingga Kamis 13 April 2017.
Hari pertama UNBK mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, sedangkan hari terakhir adalah satu mata pelajaran sesuai pilihan jurusan.
"Untuk tahun ini ada sekitar 7.959 siswa. Terdiri dari SMA sebanyak 6925 dan MA 1034 siswa," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Siti Chaerijah di Depok, Minggu 9 April 2017.
Banyaknya sekolah yang mengikuti UNBK berjumlah 61 sekolah. Terdiri dari 13 SMA Negeri dan 47 SMA swasta. "Kemudian terbuka satu sekolah yakni UNBK-nya gabungan antara terbuka 4 dan 5," katanya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk tahun ini pelaksanaan, pengelolaan, pengawasan dan kesiapan jalannya UNBK sepenuhnya di bawah wewenang Pemprov Jawa Barat atau Dinas Pendidikan Jabar. Hal ini karena berdasar amanat Undang-undang pemerintahan daerah, dimana sejak 2017, kewenangan seluruh satuan pendidikan tingkat menengah atas yakni SMA dan SMK di Pemerintah Kota wajib diambil alih oleh Pemerintah Provinsi.
"Untuk SMK SMA sekarang alih kelola di Disdik Provinsi Jabar, ada perwakilannya di Cibinong yakni Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan Wilayah I. Meliputi Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok," ungkapnya.
Meski demikian, Dinas Pendidikan tetap membantu jalannya penyelenggaraan UNBK. Hanya saja, Disdik Depok sifatnya hanya memback-up dan membantu kordinasi di saat ujian digelar. Penentuan kelulusan tahun masih mengacu pada target nilai. Hal itu membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) berupaya mempersiapkan diri agar target kelulusan siswa di atas rata-rata nasional.
Namun untuk tahun ajaran 2016/2017 target tersebut bukan lagi sebagai penentu kelulusan setelah adanya Permendikbud No 44/2014 tentang Ujian Nasional. Ujian nasional (UN) tersebut mengacu pada persentase kelulusan siswa yang berimbang, antara Ujian Nasional dan ujian sekolah yaitu 50:50.
"Kami berpesan kepada seluruh siswa yang ada di Depok untuk bersungguh-sungguh dalam mengerjakan ujian. Berbuat jujur, terus semangat dan jangan lupa berdoa," imbaunya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Depok Ahmad Zarkasih mengatakan, sebanyak 388 siswa siap melaksanakan UNBK.
"Ujian terbagi dalam tiga sesi di ruang ujian 7. Kami menyiapkan genset sebagai antisipasi listrik padam. Karena hal-hal tidak terduga seperti mati lampu bisa saja terjadi. Nah kami tidak ingin siswa terganggu konsentrasi nya sehingga disiapkan genset," katanya.
Hari pertama UNBK mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, sedangkan hari terakhir adalah satu mata pelajaran sesuai pilihan jurusan.
"Untuk tahun ini ada sekitar 7.959 siswa. Terdiri dari SMA sebanyak 6925 dan MA 1034 siswa," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Siti Chaerijah di Depok, Minggu 9 April 2017.
Banyaknya sekolah yang mengikuti UNBK berjumlah 61 sekolah. Terdiri dari 13 SMA Negeri dan 47 SMA swasta. "Kemudian terbuka satu sekolah yakni UNBK-nya gabungan antara terbuka 4 dan 5," katanya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk tahun ini pelaksanaan, pengelolaan, pengawasan dan kesiapan jalannya UNBK sepenuhnya di bawah wewenang Pemprov Jawa Barat atau Dinas Pendidikan Jabar. Hal ini karena berdasar amanat Undang-undang pemerintahan daerah, dimana sejak 2017, kewenangan seluruh satuan pendidikan tingkat menengah atas yakni SMA dan SMK di Pemerintah Kota wajib diambil alih oleh Pemerintah Provinsi.
"Untuk SMK SMA sekarang alih kelola di Disdik Provinsi Jabar, ada perwakilannya di Cibinong yakni Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan Wilayah I. Meliputi Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok," ungkapnya.
Meski demikian, Dinas Pendidikan tetap membantu jalannya penyelenggaraan UNBK. Hanya saja, Disdik Depok sifatnya hanya memback-up dan membantu kordinasi di saat ujian digelar. Penentuan kelulusan tahun masih mengacu pada target nilai. Hal itu membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) berupaya mempersiapkan diri agar target kelulusan siswa di atas rata-rata nasional.
Namun untuk tahun ajaran 2016/2017 target tersebut bukan lagi sebagai penentu kelulusan setelah adanya Permendikbud No 44/2014 tentang Ujian Nasional. Ujian nasional (UN) tersebut mengacu pada persentase kelulusan siswa yang berimbang, antara Ujian Nasional dan ujian sekolah yaitu 50:50.
"Kami berpesan kepada seluruh siswa yang ada di Depok untuk bersungguh-sungguh dalam mengerjakan ujian. Berbuat jujur, terus semangat dan jangan lupa berdoa," imbaunya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Depok Ahmad Zarkasih mengatakan, sebanyak 388 siswa siap melaksanakan UNBK.
"Ujian terbagi dalam tiga sesi di ruang ujian 7. Kami menyiapkan genset sebagai antisipasi listrik padam. Karena hal-hal tidak terduga seperti mati lampu bisa saja terjadi. Nah kami tidak ingin siswa terganggu konsentrasi nya sehingga disiapkan genset," katanya.
(mhd)