Spanduk Berisi Kampanye Hitam, Sandi Pastikan Bukan Buatan Timses
A
A
A
JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Salahuddin Uno secara tegas menepis kabar soal spanduk fitnah berisi penegakkan perda syariah di Jakarta.
"Pasti bukan (dari tim kita), itu 100% digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah," kata Sandiaga di Jakarta Timur, Rabu (5/4/2017).
Dia pun sepakat kepada seluruh pihak untuk membawa isu SARA dalam Pilkada. Lebih baik, kata Sandi, mengadu program untuk bisa membuat masyarakat sejahtera.
"Setuju, kalau isu sara dibawa ke Pilkada, kita sudah sepakat bahwa isu kita adalah pendidikan, lapangan kerja, dan biaya hidup," tegasnya.
Informasi yang berhasil didapat ada salah satu akun twitter yang mengatasnamakan simpatisan Anies-Sandi memasang spanduk Jakarta Bersyariah pada kemarin malam.
Menanggapi hal tersebut Sandi pun langsung menyerahkan kepada Timses. "Nanti tolong di forward ke saya nanti tim yang akan tindak lanjuti.Ini biar tim satgas anti hoax yang mengatasi," lanjutnya.
"Kalau itu kampanye kami, kami akui, tapi itu bukan dari kami. Kami sebut sebagai hoax dan dilakukan oknum yang mau memecah belah kita," tutupnya.
"Pasti bukan (dari tim kita), itu 100% digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah," kata Sandiaga di Jakarta Timur, Rabu (5/4/2017).
Dia pun sepakat kepada seluruh pihak untuk membawa isu SARA dalam Pilkada. Lebih baik, kata Sandi, mengadu program untuk bisa membuat masyarakat sejahtera.
"Setuju, kalau isu sara dibawa ke Pilkada, kita sudah sepakat bahwa isu kita adalah pendidikan, lapangan kerja, dan biaya hidup," tegasnya.
Informasi yang berhasil didapat ada salah satu akun twitter yang mengatasnamakan simpatisan Anies-Sandi memasang spanduk Jakarta Bersyariah pada kemarin malam.
Menanggapi hal tersebut Sandi pun langsung menyerahkan kepada Timses. "Nanti tolong di forward ke saya nanti tim yang akan tindak lanjuti.Ini biar tim satgas anti hoax yang mengatasi," lanjutnya.
"Kalau itu kampanye kami, kami akui, tapi itu bukan dari kami. Kami sebut sebagai hoax dan dilakukan oknum yang mau memecah belah kita," tutupnya.
(pur)