Manajemen Transportasi Massal Harus Dibenahi

Selasa, 04 April 2017 - 23:56 WIB
Manajemen Transportasi Massal Harus Dibenahi
Manajemen Transportasi Massal Harus Dibenahi
A A A
JAKARTA - Persoalan kemacetan di Jakarta dinilai akibat buruknya manajemen transportasi angkutan umum. Kota Metropolitan seperti Jakarta seharusnya memiliki transportasi massal yang dapat menjangkau warga dan setiap sudut wilayahnya.

Hal tersebut diungkapkan Calon Gubernur DKI Jakarta 2017, Anies Baswedan di kediamanya Jalan Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2017). Menurutnya, untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta dibutuhkan kebersamaan dengan seluruh angkutan umum dan menciptakan sistem pengintegrasian dalam satu tiket Rp5.000, OK OTrip.

Hal tersebut harus dibarengi dengan pengelolaan manajemennya. Sehingga integrasi transport bukan sekadar bantu orang bekerja tapi juga sekaligus sebagai alat menumbuhkan suasana interaksi dan persatuan di Jakarta.

"Jadi bukan hanya single payment tapi manajemennya harus disamakan. Bagi warga yang penting mereka tahunya bayar Rp5.000, tapi di balik itu ada pengelolaan yang lebih rumit," kata Anies di lokasi.

Anies mencontohkan, penyamaan manajemen yang dimaksud dengan memberikan gambaran dalam pelayanan di perbankan. Dimana, nasabah dilayani satu customer service dengan nyaman tanpa mengetahui di balik itu ada pengelolaan yang rumit. Di pengelolaan yang rumit itulah, kata dia, perlu diatur manajemennya.

Sehingga, kata Anies, ketidakadilan subsidi yang hanya diberikan kepada perusahaan Transjakarta dan membuat angkutan umum berserta para pelaku transportasi lainnya semakin hari semakin kesulitan untuk survive tidak terjadi lagi.

"Transportasi massal adalah alat pemersatu di Jakarta. hari ini kita naik mobil sendiri motor sendiri, kita ini individual semuanya enggak bersatu, enggak ada medium yang mempersatukan. Begitu ada kendaraan itu ada, yang atas yang bawah semua pakai kendaraan yang sama karena nyaman. Mendadak rasa bersama itu muncul," tegasnya.

Cawagub Sandiaga menambahkan, untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, Pemprov DKI tidak bisa bekerja sendiri. Menurutnya, Pemprov DKI harus bersama-sama membangun Jakarta, termasuk membenahi sistem dan manajemen transportasi. Kerja sama bisa dalam bentuk pemberian bantuan untuk memperbaiki kualitas armada sehingga menarik masyarakat untuk kembali menggunakan transportasi massal.

"Sinergitas dengan pengusaha ataupun koperasi transportasi harus ditingkatkan," imbuhnya.

Sementara itu, cawagub petahanan DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat kemarin berkampanye di kawasan, Penggilingan, Jakarta Timur. Di sana dia lebih menginginkan banyak mendengar keluhan warga ketimbang memaparkan program kampanye.

Salah satu hal yang dikeluhkan warga kepada Mantan Walikota Blitar itu adalah Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang masih belum dapat dirasakan warga tidak mampu di kawasan sekitar.

"KJP itu khusus untuk orang tidak mampu. Selama ini banyak penerima KJP itu orang mampu. Kalau ibu terbukti tidak mampu ya nanti dibuatkan. Kami akan evaluasi penerima KJP," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9205 seconds (0.1#10.140)