Perempuan Tanpa Identitas Tewas Disambar Kereta Barang di Bekasi

Rabu, 29 Maret 2017 - 14:09 WIB
Perempuan Tanpa Identitas...
Perempuan Tanpa Identitas Tewas Disambar Kereta Barang di Bekasi
A A A
BEKASI - Warga Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi digegerkan dengan sosok perempuan tanpa identitas tertabrak kereta barang di perlintasan Karang Asih. Tubuh perempuan tanpa identitas itu terpental belasan meter dan langsung tewas di lokasi kejadian.

Jasad perempuan itu kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi guna kepentingan penyelidikan. "Kita belum mengetahui korban tewas karena kecelakaan atau bunuh diri, masih diselidiki," ujar Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi, Kompol Kunto Bagus, Rabu (29/3/2017).

Menurut dia, korban tewas karena mengalami luka yang parah di bagian kepala dan tubuhnya. Hingga saat ini, petugas masih meminta keterangan beberapa saksi yang melihat kejadian itu secara jelas.

Kunto mengatakan, korban diperkirakan berumur 40 tahun dan mengenakan kaos warna putih dan serta celana tidur bermotif bulat-bulat. Di tubuh korban, kata dia, juga tidak ditemukan kartu identitas. "Tidak ada tanda pengenal," katanya.

Berdasarkan saksi di lapangan, peristiwa berawal saat pekerja proyek rel kereta terkejut melihat korban sedang berjalan kaki di rel kereta yang mengarah ke Bekasi atau dari barat ke timur. Soalnya saat itu, kereta barang hendak melintas dalam kecepatan tinggi.

Pekerja sudah memperingati perempuan itu, namun malah diacukan korban. Seketika, tubuh korban tertabrak kereta hingga terpental sejauh belasan meter. "Tubuhnya terpental karena laju kereta cukup kencang dari arah Jakarta ke Bekasi," ungkapnya.

Mengetahui hal ini, pekerja lapangan kemudian melaporkan ke petugas perlintasan kereta di dekat lokasi bernama M. Irman Fauzi (23). Petugas kemudian melaporkan hal ini ke ke Polsek Cikarang untuk diselidiki.

Saat ini, kasusnya tengah ditangani oleh penyidik Polsek Cikarang. Bagi keluarga yang merasa kehilangan kerabatnya dengan ciri-ciri tersebut bisa mengecek ke RSUD atau petugas kepolisian."Kasus ini masih kita kembangkan," tukasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1064 seconds (0.1#10.140)