Anies Baswedan: Pendidikan Karakter Bukan Sekedar Ilmu Pengetahuan
A
A
A
JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan mengatakan pendidikan karakter merupakan kebiasaan. Pendidikan karakter bukan sekedar ilmu pengetahuan.
"Karakter itu konsep yang belum tentu anak-anak menangkapnya. Kalau berkata kebiasaan, itu lebih mudah. Anak-anak zaman sekarang tahunya karakter itu kalau sedang kirim pesan SMS, 160 karakter gitu," kata Anies saat menjadi narasumber seminar pendidikan anak bertema 'Mendidik Anak Berkarakter di Era Digital' di aula Masjid Hikmatul Ummah, Kampung Rawa Badung, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (16/3/2017).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menuturkan pendidikan karakter tidak bisa hanya diajarkan di ruang kelas, namun juga di ruang kehidupan.
"Pendidikan karakter abad 21 itu simpel, ujung-ujungnya membuat kebiasaan. Setelah kebiasaan, nanti akan memiliki karakter dan akhirnya terbentuk budaya," tuturnya.
Anies Baswedan menuturkan, pendidikan karakter selama ini hanya dipahami sebagian besar masyarakat sebagai pendidikan moral. Padahal pendidikan karakter kinerja tidak kalah penting untuk diajarkan dan dibiasakan kepada anak-anak.
"Karakter kinerja seperti kerja keras, disiplin, kerja tuntas, tak mudah menyerah, itu semua karakter juga. Bukan hanya jujur, sopan, atau hormat ke orang tua," ujar Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mencontohkan tidak ada orang tua yang ingin anaknya jujur tapi malas atau bekerja keras tapi culas. Karena itulah, pendidikan karakter moral dan kinerja harus bisa diselaraskan dan seimbang.
Pendidikan karakter, sambung Anies, tidak hanya diajarkan lewat lisan namun juga melalui keteladanan. Anies menekankan pentingnya keteladanan dari orang tua untuk membentuk karakter anak.
"Jadi jangan sampai kita menyuruh anak kita untuk jujur, jangan korupsi. Tapi kita sebagai orang tua malah melanggar lalu lintas, misalnya," ucap Anies.
"Karakter itu konsep yang belum tentu anak-anak menangkapnya. Kalau berkata kebiasaan, itu lebih mudah. Anak-anak zaman sekarang tahunya karakter itu kalau sedang kirim pesan SMS, 160 karakter gitu," kata Anies saat menjadi narasumber seminar pendidikan anak bertema 'Mendidik Anak Berkarakter di Era Digital' di aula Masjid Hikmatul Ummah, Kampung Rawa Badung, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (16/3/2017).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menuturkan pendidikan karakter tidak bisa hanya diajarkan di ruang kelas, namun juga di ruang kehidupan.
"Pendidikan karakter abad 21 itu simpel, ujung-ujungnya membuat kebiasaan. Setelah kebiasaan, nanti akan memiliki karakter dan akhirnya terbentuk budaya," tuturnya.
Anies Baswedan menuturkan, pendidikan karakter selama ini hanya dipahami sebagian besar masyarakat sebagai pendidikan moral. Padahal pendidikan karakter kinerja tidak kalah penting untuk diajarkan dan dibiasakan kepada anak-anak.
"Karakter kinerja seperti kerja keras, disiplin, kerja tuntas, tak mudah menyerah, itu semua karakter juga. Bukan hanya jujur, sopan, atau hormat ke orang tua," ujar Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mencontohkan tidak ada orang tua yang ingin anaknya jujur tapi malas atau bekerja keras tapi culas. Karena itulah, pendidikan karakter moral dan kinerja harus bisa diselaraskan dan seimbang.
Pendidikan karakter, sambung Anies, tidak hanya diajarkan lewat lisan namun juga melalui keteladanan. Anies menekankan pentingnya keteladanan dari orang tua untuk membentuk karakter anak.
"Jadi jangan sampai kita menyuruh anak kita untuk jujur, jangan korupsi. Tapi kita sebagai orang tua malah melanggar lalu lintas, misalnya," ucap Anies.
(whb)