Salawat dan Marawis Iringi Kedatangan Anies Baswedan di Tanah Merah
A
A
A
JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mendapat sambutan hangat saat mendatangi warga Tanah Merah RW 07, Koja, Jakarta Utara. Begitu tiba dilokasi, Anies disambut oleh iringan Marching Band Gema Gita Sembilan SDN RBS 09.
Selain Marching Band, Anies juga di sambut dengan lantunan salawat yang dibarengi dengan musik marawis kaum ibu dari Majelis Taklim Al Magfiroh.
Salah satu pengurus RW 07, Ustadz Fauzi meminta kepada Anies mempertegas mengenai kontrak kerja yang sempat diutarakan saat blusukan diputaran pertama beberapa waktu lalu, yaitu tidak bakal melakukan penggusuran.
"Kami mengharapkan seperti jargon Pak Anies dan Pak Sandi Maju Kotanya Bahagia Warganya. Kita ingin mendapatkan sertifikat tanah pak, karena kita sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di sini (Tanah Merah)," kata Fauzi, Sabtu (11/3/2017).
Fauzi menambahkan, warga Tanah Merah tidak ingin kehilangan tempat tinggalnya. Sebab, warga tidak mau digusur dan mengontrak di tempat yang sudah berpuluh tahun ditinggalinya.
"Kemudian masalah KJP dan KJS pak, warga pengen bapak pertegas kalau itu tidak dihapus karena banyak warga yang bertanya-tanya masalah itu," tutup Fauzi.
Selain Marching Band, Anies juga di sambut dengan lantunan salawat yang dibarengi dengan musik marawis kaum ibu dari Majelis Taklim Al Magfiroh.
Salah satu pengurus RW 07, Ustadz Fauzi meminta kepada Anies mempertegas mengenai kontrak kerja yang sempat diutarakan saat blusukan diputaran pertama beberapa waktu lalu, yaitu tidak bakal melakukan penggusuran.
"Kami mengharapkan seperti jargon Pak Anies dan Pak Sandi Maju Kotanya Bahagia Warganya. Kita ingin mendapatkan sertifikat tanah pak, karena kita sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di sini (Tanah Merah)," kata Fauzi, Sabtu (11/3/2017).
Fauzi menambahkan, warga Tanah Merah tidak ingin kehilangan tempat tinggalnya. Sebab, warga tidak mau digusur dan mengontrak di tempat yang sudah berpuluh tahun ditinggalinya.
"Kemudian masalah KJP dan KJS pak, warga pengen bapak pertegas kalau itu tidak dihapus karena banyak warga yang bertanya-tanya masalah itu," tutup Fauzi.
(ysw)