Butuh Uang Buat Pengobatan Anak, PRT Gasak Harta Majikan
A
A
A
JAKARTA - Polres Jakarta Selatan berhasil menangkap Marni alias MR (22), pekerja rumah tangga (PRT) yang menggasak harta milik majikannya yang beralamat di Jalan Bangka, Mampang, Jakarta Selatan. Saat ini, yang bersangkutan tengah menjalani pemeriksaan di Reskrim Polres Jakarta Selatan.
Kanit Resmob Polres Jaksel Iptu Falva Yoga menerangkan, berdasarkan hasil rekaman CCTV, janda beranak satu itu melakukan aksinya hanya seorang diri. Setelah berhasil menggasak harta benda majikannya, Marni lantas kabur menuju Stasiun Senen untuk pulang ke Solo menggunakan kereta api.
(Baca juga: Pekerja Rumah Tangga Dibekuk Polisi Usai Gasak Harta Milik Majikan )
Apes, janda yang ditinggal cerai suaminya untuk menikah lagi itu malah tertangkap terlebih dahulu oleh polisi. Marni merupakan PRT yang disalurkan oleh sebuah agensi yang mana agensinya itu tengah diperiksa polisi. Marni yang baru tiba di Jakarta sebulan lalu itu dimasukan oleh agensinya ke rumah korban di Bangka.
"Hasil penyelidikan, MR ini baru melakukan perbuatan itu sekali ini saja, itu juga karena terpaksa katanya. Tapi, kami tetap melakukan pendalaman, apakah ada keterlibatan dari agensinya, kelompok lain, atau memang benar bekerja sendiri," katanya.
Kanit Resmob Polres Jaksel Iptu Falva Yoga menerangkan, berdasarkan hasil rekaman CCTV, janda beranak satu itu melakukan aksinya hanya seorang diri. Setelah berhasil menggasak harta benda majikannya, Marni lantas kabur menuju Stasiun Senen untuk pulang ke Solo menggunakan kereta api.
(Baca juga: Pekerja Rumah Tangga Dibekuk Polisi Usai Gasak Harta Milik Majikan )
Apes, janda yang ditinggal cerai suaminya untuk menikah lagi itu malah tertangkap terlebih dahulu oleh polisi. Marni merupakan PRT yang disalurkan oleh sebuah agensi yang mana agensinya itu tengah diperiksa polisi. Marni yang baru tiba di Jakarta sebulan lalu itu dimasukan oleh agensinya ke rumah korban di Bangka.
"Hasil penyelidikan, MR ini baru melakukan perbuatan itu sekali ini saja, itu juga karena terpaksa katanya. Tapi, kami tetap melakukan pendalaman, apakah ada keterlibatan dari agensinya, kelompok lain, atau memang benar bekerja sendiri," katanya.
(pur)