Aher Janji Bangun Tembok dan Rumah yang Rusak Diterjang Banjir Bogor
A
A
A
BOGOR - Pemprov Jawa Barat akan kembali membangun tembok dan rumah yang hancur akibat banjir bandang di Budi Agung, Kelurahan Sukaresmi, Tanah Sareal, Kota Bogor.
"Sudah saya lihat dampak bencana dan rumah korban. Kita sampaikan belasungkawa, saya sudah serahkan bantuan ala kadarnya dari pemerintah kelanjutannya tentu kita terus melakukan mitigasi bencana," ungkap Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan disela-sela kunjungan di lokasi jebolnya tembok pembatas kebun dengan area parkir SMAN2 Kota Bogor setelah diterjang banjir bandang, Selasa (28/2/2017).
Pria yang akrab disapa Aher ini juga sempat mendatangi rumah Anita Fauzah Fitria (28) dan Dziah Mahera Dzikra (4) korban meninggal dunia, yang lokasinya berada di belakang sekolah. Menurut Aher, tembok yang jebol itu tidak didesain untuk menahan derasnya aliran air.
Aher menuturkan, tembok tersebut hanya berfungsi sebagai penahan juga pembatas antara kebun jambu dengan area lapangan olahraga SMAN 2 Kota Bogor. Aher memastikan segera membangun rumah dan tembok yang jebol dihantam derasnya banjir bandang.
"Semua jenis pembangunan baik didanai APBN dan APBD Provinsi dan Kota harus melalui proses," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Jajat Sudrajat mengucapkan duka cita untuk korban banjir. Dia mengatakan pemerintah mengalokasikan Rp32 miliar untuk bencana tidak terduga.
"Pertama, turut berduka atas jatuhnya korban, kedua, mari kita bersama kembali membangun, ketiga, kita harus mulai bergerak, kita juga ada 32 miliar untuk hal tidak terduga, bantuan sosial, termasuk yang tidak direncanakan," katanya.
Bahkan yang terpenting dari kejadian ini lanjut dia perlu adanya evaluasi pembangunan infrastruktur secara menyeluruh di Kota Bogor. Khususnya infrastruktur jalan dan pemukiman itu harus berbarengan dengan jaringan drainase.
“Musibah ini disinyalir tak terlepas dari efek drainase yang tidak lancar. Selain itu, pembangunan di Jalan Sholeh Iskandar yang berstatus jalan nasional juga banyak pembangunan dan kiat pesat. Karenanya, antara pusat dan daerah harus saling sinergi,” tegasnya.
"Sudah saya lihat dampak bencana dan rumah korban. Kita sampaikan belasungkawa, saya sudah serahkan bantuan ala kadarnya dari pemerintah kelanjutannya tentu kita terus melakukan mitigasi bencana," ungkap Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan disela-sela kunjungan di lokasi jebolnya tembok pembatas kebun dengan area parkir SMAN2 Kota Bogor setelah diterjang banjir bandang, Selasa (28/2/2017).
Pria yang akrab disapa Aher ini juga sempat mendatangi rumah Anita Fauzah Fitria (28) dan Dziah Mahera Dzikra (4) korban meninggal dunia, yang lokasinya berada di belakang sekolah. Menurut Aher, tembok yang jebol itu tidak didesain untuk menahan derasnya aliran air.
Aher menuturkan, tembok tersebut hanya berfungsi sebagai penahan juga pembatas antara kebun jambu dengan area lapangan olahraga SMAN 2 Kota Bogor. Aher memastikan segera membangun rumah dan tembok yang jebol dihantam derasnya banjir bandang.
"Semua jenis pembangunan baik didanai APBN dan APBD Provinsi dan Kota harus melalui proses," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Jajat Sudrajat mengucapkan duka cita untuk korban banjir. Dia mengatakan pemerintah mengalokasikan Rp32 miliar untuk bencana tidak terduga.
"Pertama, turut berduka atas jatuhnya korban, kedua, mari kita bersama kembali membangun, ketiga, kita harus mulai bergerak, kita juga ada 32 miliar untuk hal tidak terduga, bantuan sosial, termasuk yang tidak direncanakan," katanya.
Bahkan yang terpenting dari kejadian ini lanjut dia perlu adanya evaluasi pembangunan infrastruktur secara menyeluruh di Kota Bogor. Khususnya infrastruktur jalan dan pemukiman itu harus berbarengan dengan jaringan drainase.
“Musibah ini disinyalir tak terlepas dari efek drainase yang tidak lancar. Selain itu, pembangunan di Jalan Sholeh Iskandar yang berstatus jalan nasional juga banyak pembangunan dan kiat pesat. Karenanya, antara pusat dan daerah harus saling sinergi,” tegasnya.
(whb)