Nyaris Tewas Tertimpa Reklame, Romi Lompat ke Trotoar
A
A
A
JAKARTA - Satu keluarga dan pengendara sepeda motor jadi korban robohnya reklame besar di Jalan S Parman persis sebelum Flyover Slipi Jaya, Palmerah, Jakarta Barat. Meski tak menimbulkan korban jiwa, tapi kejadian itu juga membuat ringsek mobil Ayla.
"Mereka kemudian dievakuasi. Anak dan ibunya dibawa oleh mobil Avanza. Sementara bapaknya dibawa polisi, beserta mobil," ucap Romi Yansri (37), di lokasi kejadian, Sabtu (25/2/2017).
Romi sendiri merupakan pengendara motor yang yang menjadi korban robohnya reklame. Dia berhasil selamat setelah meloncot ke trotoar, saat kejadian motor Romi ringsek setelah tertimpa ujung atas reklame berukuran 20 x 5 meter itu.
Romi terlihat shock dengan kejadian itu, lutut, siku, hingga bahunya memar membiru. Beberapa darah juga terlihat di sela baju. Meski demikian Romi enggan berobat. Dia memilih pulang bersama dengan saudaranya yang menjemput dirinya di lokasi. "Motor ini akan saya bawa (ke) rumah," tutur Romi.
Romi masih tak percaya dengan kejadian yang nyaris membuat nyawanya hilang. Kalau saja saat kejadian dirinya tak sigap. Bukan tak mungkin dirinya berada di kamar jenazah. "Reflek saja mas. Kalau enggak cepat, meninggal saya," tuturnya.
Agito (35), satpam salah satu bank ternama menuturkan, kejadian itu begitu cepat. Dirinya sempat menyaksikan saat reklame itu roboh. Sebab, saat kejadian suara hendak jatuh terdengar begitu kencang.
Termasuk saat reklame itu roboh, Agito mengatakan, pengemudi mobil tak sempat menghindar sehingga mobilnya sempat terjebak di tengah tumpukan reklame. "Ada kali 70% mobilnya ringsek," tutur Agito.
"Mereka kemudian dievakuasi. Anak dan ibunya dibawa oleh mobil Avanza. Sementara bapaknya dibawa polisi, beserta mobil," ucap Romi Yansri (37), di lokasi kejadian, Sabtu (25/2/2017).
Romi sendiri merupakan pengendara motor yang yang menjadi korban robohnya reklame. Dia berhasil selamat setelah meloncot ke trotoar, saat kejadian motor Romi ringsek setelah tertimpa ujung atas reklame berukuran 20 x 5 meter itu.
Romi terlihat shock dengan kejadian itu, lutut, siku, hingga bahunya memar membiru. Beberapa darah juga terlihat di sela baju. Meski demikian Romi enggan berobat. Dia memilih pulang bersama dengan saudaranya yang menjemput dirinya di lokasi. "Motor ini akan saya bawa (ke) rumah," tutur Romi.
Romi masih tak percaya dengan kejadian yang nyaris membuat nyawanya hilang. Kalau saja saat kejadian dirinya tak sigap. Bukan tak mungkin dirinya berada di kamar jenazah. "Reflek saja mas. Kalau enggak cepat, meninggal saya," tuturnya.
Agito (35), satpam salah satu bank ternama menuturkan, kejadian itu begitu cepat. Dirinya sempat menyaksikan saat reklame itu roboh. Sebab, saat kejadian suara hendak jatuh terdengar begitu kencang.
Termasuk saat reklame itu roboh, Agito mengatakan, pengemudi mobil tak sempat menghindar sehingga mobilnya sempat terjebak di tengah tumpukan reklame. "Ada kali 70% mobilnya ringsek," tutur Agito.
(mhd)