Setelah Direndam Banjir, Jalan di Jakarta Jadi Rusak
A
A
A
JAKARTA - Setelah terendam banjir seharian, sejumlah jalan di Ibu Kota Jakarta menjadi rusak. Mulai dari lumpur bekas banjir yang bercecera, terkelupasnya aspal hingga jalan berlubang.
Berdasarkan pantauan SINDOnews, Rabu (22/2/2017), seperti yang terjadi di Jakarta Utara, tepatnya di Jalan Kamal Muara, di pertigaan Tugu Kamal Muara, selain bergelombang jalan juga hancur akibat tergerus banjir yang dilalui kendaraan berat.
Akibatnya, kendaraan harus bergantian untuk melintasi. Selain itu, banjir dicampur air rob masih menggenang sekitar 500 meter dari Kantor Kelurahan Kamal Muara.
Di Jakarta Barat, tepatnya di depan Universitas Trisakti, Universitas Tarumanegara, atau Jalan S Parman menjadi licin akibat pasir bekas lumpur banjir masih tersisa.
Di Jalan Gatot Subroto arah Cawang juga ditemui beberapa lubang. Untuk jalan berlubang, petugas baru menandainya dengan cat semprot.
Untuk jalan rusak paling banyak berada di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otisa), Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kerusakan terdapat di depan Masjid Abu Bakar Ash Sidiq. Selain itu dari perempatan Otista menuju ke Terminal Kampung Melayu jalan rusak berlubang banyak dijumpai.
Di perempatan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) juga demikian. Lubang jalan rusak berdiameter antara 15-50 cm.
Banyak sepeda motor yang harus bermanuver untuk menghindari lubang. Hal tersebut cukup membahayakan bagi pengendara.
Di daerah Bukit Duri, bekas banjir masih tersisa pasir dan lumpur. Warga juga nampak membersihkan di rumah masing-masing.
"Jalan banyak yang berlubang habis terkena banjir. Ngeri, apalagi kalau hujan kan ketutupan bahaya banget. Pak Ahok jalan betulin dong. Bahaya nih, apalagi kita sering bawa penumpang tiap hari lewat situ," kata Rohmat (39) pengendara ojek online di depan Polsek Jatinegara.
Jalan berlubang juga ditemui sepanjang Jalan Bekasi Raya atau seberang Pasar Enjo, hingga depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang. Kemudian, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur.
Berdasarkan pantauan SINDOnews, Rabu (22/2/2017), seperti yang terjadi di Jakarta Utara, tepatnya di Jalan Kamal Muara, di pertigaan Tugu Kamal Muara, selain bergelombang jalan juga hancur akibat tergerus banjir yang dilalui kendaraan berat.
Akibatnya, kendaraan harus bergantian untuk melintasi. Selain itu, banjir dicampur air rob masih menggenang sekitar 500 meter dari Kantor Kelurahan Kamal Muara.
Di Jakarta Barat, tepatnya di depan Universitas Trisakti, Universitas Tarumanegara, atau Jalan S Parman menjadi licin akibat pasir bekas lumpur banjir masih tersisa.
Di Jalan Gatot Subroto arah Cawang juga ditemui beberapa lubang. Untuk jalan berlubang, petugas baru menandainya dengan cat semprot.
Untuk jalan rusak paling banyak berada di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otisa), Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kerusakan terdapat di depan Masjid Abu Bakar Ash Sidiq. Selain itu dari perempatan Otista menuju ke Terminal Kampung Melayu jalan rusak berlubang banyak dijumpai.
Di perempatan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) juga demikian. Lubang jalan rusak berdiameter antara 15-50 cm.
Banyak sepeda motor yang harus bermanuver untuk menghindari lubang. Hal tersebut cukup membahayakan bagi pengendara.
Di daerah Bukit Duri, bekas banjir masih tersisa pasir dan lumpur. Warga juga nampak membersihkan di rumah masing-masing.
"Jalan banyak yang berlubang habis terkena banjir. Ngeri, apalagi kalau hujan kan ketutupan bahaya banget. Pak Ahok jalan betulin dong. Bahaya nih, apalagi kita sering bawa penumpang tiap hari lewat situ," kata Rohmat (39) pengendara ojek online di depan Polsek Jatinegara.
Jalan berlubang juga ditemui sepanjang Jalan Bekasi Raya atau seberang Pasar Enjo, hingga depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang. Kemudian, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur.
(mhd)