Ternyata Warga Bekasi Tak Tahu Soal JR Connexion
A
A
A
BEKASI - Hadirnya bus Jabodetabek Residence (JR) Connexion yang mulai beroperasi 14 Februari lalu tak sepenuhnya diketahui oleh warga. Setidaknya itu dirasakan warga Bekasi soal operasional moda transportasi yang digagas Kementerian Perhubungan.
Ketidaktahuan warga ini diakui Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bekasi. Karenanya, pihak terkait masih terus melakukan sosialisasi.
"Kami masih melakukan sosialisasi kepada masyarakat Bekasi karena belum banyak masyarakat tahu tentang JR Connexion. Padahal, sudah satu pekan beroperasi," ujar Kabid Angkutan, Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Rosyid, kepada KORAN SINDO.
Untuk wilayah Bekasi, JR Connexion hanya melayani dua tempat, yakni di Orange Country Lippo Cikarang dan Perumahan Grand Wisata Tambun Selatan. Untuk tujuannya melayani rute Orange Country Lippo Cikarang menuju Lippo Karawaci, BSD Tangerang.
Perumahan Grand Wisata Tambun-Blok M, Perumahan Grand Wisata Tambun- ITC Mangga Dua, Perumahan Grand Wisata Tambun-Citra Land. Sementara delapan unit kendaraan disediakan oleh AO Trans untuk rute Orange Country Lippo Cikarang dan PT Sinar Jaya Megah Langgeng untuk tiga rute dari Grand Wisata.
Untuk shelter disediakan hanya dua di Lippo Cikarang dan Grand Wisata. Shelter tersebut dilengkapi ruang tunggu khusus yang dilengkapi alat pendingin ruangan dan terminal listrik untuk pengisian baterai ponsel. Jadi, masyarakat dibuat nyaman. Sementara, kata dia, untuk ruangan bus bisa menampung sebanyak 50 orang dan kursi yang dilengkapi sabuk pengaman.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Bekasi Suhup mengatakan, hingga sepekan ini animo masyarakat belum terlihat. Namun, untuk pengawasannya dan evaluasi langsung dilakukan dari BPJT. "Kami hanya membantu sosialisasinya,"katanya.
Suhup mengatakan, pengoperasian JR Connexion ini untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi sebanyak 40%. Sebab, jutaan warga Bekasi menggunakan kendaraan pribadi. "Target Kemenhub 40% warga Bekasi beralih ke moda transportasi massal," katanya. (Abdullah M Surjaya)
Ketidaktahuan warga ini diakui Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bekasi. Karenanya, pihak terkait masih terus melakukan sosialisasi.
"Kami masih melakukan sosialisasi kepada masyarakat Bekasi karena belum banyak masyarakat tahu tentang JR Connexion. Padahal, sudah satu pekan beroperasi," ujar Kabid Angkutan, Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Rosyid, kepada KORAN SINDO.
Untuk wilayah Bekasi, JR Connexion hanya melayani dua tempat, yakni di Orange Country Lippo Cikarang dan Perumahan Grand Wisata Tambun Selatan. Untuk tujuannya melayani rute Orange Country Lippo Cikarang menuju Lippo Karawaci, BSD Tangerang.
Perumahan Grand Wisata Tambun-Blok M, Perumahan Grand Wisata Tambun- ITC Mangga Dua, Perumahan Grand Wisata Tambun-Citra Land. Sementara delapan unit kendaraan disediakan oleh AO Trans untuk rute Orange Country Lippo Cikarang dan PT Sinar Jaya Megah Langgeng untuk tiga rute dari Grand Wisata.
Untuk shelter disediakan hanya dua di Lippo Cikarang dan Grand Wisata. Shelter tersebut dilengkapi ruang tunggu khusus yang dilengkapi alat pendingin ruangan dan terminal listrik untuk pengisian baterai ponsel. Jadi, masyarakat dibuat nyaman. Sementara, kata dia, untuk ruangan bus bisa menampung sebanyak 50 orang dan kursi yang dilengkapi sabuk pengaman.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Bekasi Suhup mengatakan, hingga sepekan ini animo masyarakat belum terlihat. Namun, untuk pengawasannya dan evaluasi langsung dilakukan dari BPJT. "Kami hanya membantu sosialisasinya,"katanya.
Suhup mengatakan, pengoperasian JR Connexion ini untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi sebanyak 40%. Sebab, jutaan warga Bekasi menggunakan kendaraan pribadi. "Target Kemenhub 40% warga Bekasi beralih ke moda transportasi massal," katanya. (Abdullah M Surjaya)
(bbk)