KPU DKI Minta Petugas TPS Tingkatkan Pengetahuan
A
A
A
JAKARTA - Simulasi pemungutan suara di Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta masih menyisakan sejumlah evaluasi terkait peran Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS). Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta berharap agar petugas KPPS terus berupaya melengkapi pengetahuannya sehingga pada hari pencoblosan bisa menjalankan tugas dengan sebaiknya.
“Kita lihat ada beberapa catatan, bahwa TPS harus ramah kepada disabilitas, TPS juga harus ada jarak 8x10 meter untuk memudahkan penyandang disabilitas,” ujar Komisioner KPU Dahlia Umar disela acara simulasi pemungutan suara di Kepulauan Seribu, Sabtu (4/2/2017).
Dalam kegiatan simulasi, Dahlia mengkritisi letak bilik pencoblosan yang berada tidak jauh dari lokasi hilir mudik masyarakat. Menurut Dahlia, bilik pencoblosan harus steril dari akses hilir mudik warga dan memenuhi asas keamanan dan kenyamanan saat memberikan hak pilihnya.
“Asas kerahasiaan, kemudahan dan keterbukaan, KPPS juga harus memastikannya,” tuturnya.
Komisioner KPU Arief Budiman menambahkan, para prinsipnya petugas KPPS yang ada telah memahami tugas dan kerjanya masing-masing. Meski dibeberapa tempat ada yang perlu mendapat bimbingan.
“Mereka pada umumnya sudah paham, cuma memang hal-hal teknis seperti sterilisasi bilik pencoblosan kadang tidak diperhatikan,” tambahnya.
Untuk diketahui, simulasi yang digelar di Kepulauan Seribu sendiri adalah bagian dari upaya KPU memastikan kesiapan penyelenggaraan pilkada 15 Februari nanti. Untuk DKI Jakarta ada 6.983.692 warga yang berhak memberikan hak suaranya di 15.059 TPS yang tersebar di lima wilayah administrasi.
“Kita lihat ada beberapa catatan, bahwa TPS harus ramah kepada disabilitas, TPS juga harus ada jarak 8x10 meter untuk memudahkan penyandang disabilitas,” ujar Komisioner KPU Dahlia Umar disela acara simulasi pemungutan suara di Kepulauan Seribu, Sabtu (4/2/2017).
Dalam kegiatan simulasi, Dahlia mengkritisi letak bilik pencoblosan yang berada tidak jauh dari lokasi hilir mudik masyarakat. Menurut Dahlia, bilik pencoblosan harus steril dari akses hilir mudik warga dan memenuhi asas keamanan dan kenyamanan saat memberikan hak pilihnya.
“Asas kerahasiaan, kemudahan dan keterbukaan, KPPS juga harus memastikannya,” tuturnya.
Komisioner KPU Arief Budiman menambahkan, para prinsipnya petugas KPPS yang ada telah memahami tugas dan kerjanya masing-masing. Meski dibeberapa tempat ada yang perlu mendapat bimbingan.
“Mereka pada umumnya sudah paham, cuma memang hal-hal teknis seperti sterilisasi bilik pencoblosan kadang tidak diperhatikan,” tambahnya.
Untuk diketahui, simulasi yang digelar di Kepulauan Seribu sendiri adalah bagian dari upaya KPU memastikan kesiapan penyelenggaraan pilkada 15 Februari nanti. Untuk DKI Jakarta ada 6.983.692 warga yang berhak memberikan hak suaranya di 15.059 TPS yang tersebar di lima wilayah administrasi.
(whb)