Penghapusan Terminal Pembantu, Munculkan Terminal Bayangan
A
A
A
JAKARTA - Upaya penghapusan tujuh terminal pembantu di kawasan DKI Jakarta oleh Kementerian Perhubungan menimbulkan masalah baru. Terminal bayangan mendadak bermunculan di sejumlah wilayah.
Disisi lain dampak dari penghapusan terminal bantuan ini membuat sejumlah penumpang menjadi kebingungan. Sebab, transjakarta maupun commuter line sebagai moda transportasi pembantu tak membiarkan penumpang membawa barang bawaan lebih.
Kondisi ini semakin tak selaras dengan para penumpang yang kebanyakan menuju luar provinsi. Penumpang semacam ini membawa lebih dari satu barang, dengan beban cukup berat dan luas yang lebih.
"Kalo menggunakan kereta jarak jauh. Maka harus bayar lebih," kata Wafi, 32, salah satu penumpang di kawasan terminal Grogol, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2017) siang.
Wafi ketika di temui di terminal Grogol mengaku cukup pusing dengan kebijakan ini. Sebagai orang yang per 3 bulan menggunakan Bus AKAP ke wilayah Semarang ini mengaku harus menambah ongkos transport karena menggunakan jasa Metromini maupun Kopaja.
Padahal, dengan keberadaan bus AKAP di terminal Grogol sangat membantu, selain karena lokasinya yang dekat dengan rumahnya di kawasan Krendang, Tambora. Terminal grogol mudah diakses dari sejumlah kawasan. "Yah kalo tau gini, mending saya naik dari jalan (latumeten) aja. Sama sama aja," tambah Wafi.
Pantauan Sindo, paska penutupan terminal pembantu, membuat terminal bayangn tumbuh subur. Kondisi ini hampir ditemukan di jalan Latumeten, dekat Season City, jalan Kapuk, Cengkareng, depan Pasar Pisang, Palmerah, dan depan Rusun Penjaringan, Jakarta Utara."Semenjak beberapa minggu lalu disini cukup banyak PO PO baru," tutur Elfira, 29, salah satu warga di kawasan itu.
Petugas PO Bus Lorena, Yanto, 38, mengungkapkan keberadaan PO di luar terminal bayangan sangat membantu dalam mendapati penumpang. Sebab, bila harus mengandalkan terminal jumlah penumpang bus kurang dari setengahnya. "Kan kita kan juga butuh operasional," tutur Yanto.
Saat ini, menurut Yanto, pos PO Lorena sendiri tersebar di beberapa titik di antaranya jalan Daan Mogot, jalan Kapuk Raya, jalan Latumeten, dan penjaringan. Meski demikian, dia membantah keberadaan PO di luar terminal sebagai terminal bayangan. "Kita kan cuman membantu penumpang. Lagi pula lokasinya sejalan dengan jalur bus kok," tuturnya.
Disisi lain dampak dari penghapusan terminal bantuan ini membuat sejumlah penumpang menjadi kebingungan. Sebab, transjakarta maupun commuter line sebagai moda transportasi pembantu tak membiarkan penumpang membawa barang bawaan lebih.
Kondisi ini semakin tak selaras dengan para penumpang yang kebanyakan menuju luar provinsi. Penumpang semacam ini membawa lebih dari satu barang, dengan beban cukup berat dan luas yang lebih.
"Kalo menggunakan kereta jarak jauh. Maka harus bayar lebih," kata Wafi, 32, salah satu penumpang di kawasan terminal Grogol, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2017) siang.
Wafi ketika di temui di terminal Grogol mengaku cukup pusing dengan kebijakan ini. Sebagai orang yang per 3 bulan menggunakan Bus AKAP ke wilayah Semarang ini mengaku harus menambah ongkos transport karena menggunakan jasa Metromini maupun Kopaja.
Padahal, dengan keberadaan bus AKAP di terminal Grogol sangat membantu, selain karena lokasinya yang dekat dengan rumahnya di kawasan Krendang, Tambora. Terminal grogol mudah diakses dari sejumlah kawasan. "Yah kalo tau gini, mending saya naik dari jalan (latumeten) aja. Sama sama aja," tambah Wafi.
Pantauan Sindo, paska penutupan terminal pembantu, membuat terminal bayangn tumbuh subur. Kondisi ini hampir ditemukan di jalan Latumeten, dekat Season City, jalan Kapuk, Cengkareng, depan Pasar Pisang, Palmerah, dan depan Rusun Penjaringan, Jakarta Utara."Semenjak beberapa minggu lalu disini cukup banyak PO PO baru," tutur Elfira, 29, salah satu warga di kawasan itu.
Petugas PO Bus Lorena, Yanto, 38, mengungkapkan keberadaan PO di luar terminal bayangan sangat membantu dalam mendapati penumpang. Sebab, bila harus mengandalkan terminal jumlah penumpang bus kurang dari setengahnya. "Kan kita kan juga butuh operasional," tutur Yanto.
Saat ini, menurut Yanto, pos PO Lorena sendiri tersebar di beberapa titik di antaranya jalan Daan Mogot, jalan Kapuk Raya, jalan Latumeten, dan penjaringan. Meski demikian, dia membantah keberadaan PO di luar terminal sebagai terminal bayangan. "Kita kan cuman membantu penumpang. Lagi pula lokasinya sejalan dengan jalur bus kok," tuturnya.
(pur)