Sejak Awal Terminal Pulogebang Tak Miliki Perencanaan Tipe A
A
A
A
JAKARTA - Kondisi Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, pasca soft launching akhir tahun lalu tidak mencerminkan terminal percontohan tipe A. Terminal ini hanya memiliki luas yang diklaim sebagai terminal terluas se Asia Tenggara, tapi tidak memiliki perencanaan yang memadai.
Bahkan, kondisi bangunanya sangat rentan roboh bila dilewati ratusan atau ribuan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). "Kondisi Terminal Pulogebang sejak awal tidak memiliki perencanaan sebagai terminal percontohan tipe A. Dia hanya memiliki luas, tapi dari sisi bangunan dan tekhnologi sangat tidak relevan," kata Direktur Institut Studi Transportasi (instrans) Dharmanigtyas, Kamis (2/2/2017).
Selain itu, kata Tyas, fasilitas e-tiketing juga harus disiapkan untuk meminimalisir tidak adanya penjualan tiket di terminal bantuan dan terminal bayangan. Termasuk dengan pelengkapan sistem teknologi informasi (TI) di terminal pulogebang yan berguna untuk mengatur keluar masuk bus AKAP.
"Kalau ada kajianya, itu bisa dilihat asal pengguna bus AKAP. Terpenting jangan dibuat pengguna pindah-pindah feeder untuk mencapai terminal bus AKAP," ungkapnya.
Bahkan, kondisi bangunanya sangat rentan roboh bila dilewati ratusan atau ribuan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). "Kondisi Terminal Pulogebang sejak awal tidak memiliki perencanaan sebagai terminal percontohan tipe A. Dia hanya memiliki luas, tapi dari sisi bangunan dan tekhnologi sangat tidak relevan," kata Direktur Institut Studi Transportasi (instrans) Dharmanigtyas, Kamis (2/2/2017).
Selain itu, kata Tyas, fasilitas e-tiketing juga harus disiapkan untuk meminimalisir tidak adanya penjualan tiket di terminal bantuan dan terminal bayangan. Termasuk dengan pelengkapan sistem teknologi informasi (TI) di terminal pulogebang yan berguna untuk mengatur keluar masuk bus AKAP.
"Kalau ada kajianya, itu bisa dilihat asal pengguna bus AKAP. Terpenting jangan dibuat pengguna pindah-pindah feeder untuk mencapai terminal bus AKAP," ungkapnya.
(pur)