Gara-Gara Teman Facebook, Seorang PNS Tertipu Rp80 Juta

Jum'at, 20 Januari 2017 - 14:10 WIB
Gara-Gara Teman Facebook,...
Gara-Gara Teman Facebook, Seorang PNS Tertipu Rp80 Juta
A A A
JAKARTA - Seorang PNS bernama Wati harus kehilangan uang Rp80 juta lantaran tertipu iming-iming teman Facebooknya. Wati diimingi bakal mendapatkan imbalan bila mau dititipi uang.

Penipuan itu terjadi pada Januari 2017 ini. Saat itu, Wati mendapatkan pesan messanger Facebook dari akun bernama Otto Perez. Otto memperkenalkan diri ke Wati sebagai tentara Amerika Serikat yang tengah bertugas di Afganistan. Setelah berkomunikasi, Otto mengaku mau menitipkan uang miliknya senilai USD1,5 juta dengan menjanjikan korban imbalan sebesar USD300.000.

Korban pun percaya dengan iming pelaku dan akhirnya, pada Selasa, 17 Januari kemarin, korban dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai petugas Bea Cukai di Bali bernama Sarah. Sarah menyebutkan, korban mendapatkan paket dari Afganistan hanya saja tertahan di Bandara Ngurah Rai, Bali.

"Agar paket tersebut bisa segera dikirimkan ke korban, Sarah meminta agar korban mengirim uang Rp9,5 juta sebagai biaya administrasi," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan Jumat (20/1/2017).

Tak lama, korban diminta lagi mengirimkan uang Rp26 juta sebagai charge agar korban tak dikenakan money loundry. Permintaan Sarah pun dituruti korban. Tak berhenti disitu, Sarah kembali meminta korban mengirim uang sebesar Rp 120 juta sebagai biaya anti-teroris.

Namun, korban hanya bisa mentransferkan uang sebesar Rp50 juta dari permintaan Rp 120 juta itu. "Korban kembali diminta mengirimkan uang sebesar Rp70 juta. Namun, korban tak bisa menyanggupinya dan korban tersadar kalau dia telah tertipu," tuturnya.

Wati pun melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya pada Selasa, 17 Januari, kemarin. Saat ini, polisi masih menyelidiki laporan korban dan polisi masih mengejar pelaku. Adapun modus penipuan seperti itu memang kerap terjadi.

"Ini yang dinamakan Nigerian sweart heart, pelaku mencari korban via facebook, kemudian mengiminginya akan dikirimi uang dari luar negeri, padahal itu suatu penipuan," katanya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7400 seconds (0.1#10.140)