Setelah Menikah, Anies Tetap Menimba Ilmu ke Luar Negeri
A
A
A
JAKARTA - Anies Rasyid Baswedan mempunyai semangat tinggi untuk mengejar impiannya dan terus belajar hingga ke luar negeri. Bahkan, sebelum lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Yogyakarta, calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2017 ini terpilih menjadi peserta AFS, program pertukaran pelajar siswa Indonesia-Amerika.
Selama satu tahun di Milwakuee, Wisconsin Amerika Serikat pada tahun 1987. Hal inilah yang membuat Anies lulus lebih lama dibanding kawan lainnya. Dia lulus pada tahun 1989.
Sepulangnya dari Negeri Paman Sam, Anies menimba ilmu jurnalistik dan mendapatkan bertugas sebagai pewawancara. Kepercayaan itu didapat dari Televisi Republik Indonesia (TVRI) Yogyakarta yang memilih Anies menjadi salah satu pewawancara tetap di acara bertajuk Tanah Merdeka. Pengalaman ini membuat ia banyak belajar dari kehidupan orang-orang besar.
Kemudian, Anies melanjutkan kuliahnya di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta tepatnya Fakultas Ekonomi. Selain menimba ilmu, putra dari pasangan Aliyah serta Rasyid Baswedan itu juga aktif berorganisasi. Tahun 1992 Anies terpilih menjadi ketua senat (Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM) UGM pemimpin senat UGM setelah organisasi kampus lama dibekukan pada Orde Baru.
Pada tahun 1993, Anies juga mengikuti program musim panas di Sophia University Jepang. Beasiswa ini diberikan oleh Japan Airlines (JAL) Scholarship dari JAL Foundation.
Anies menikahi pujaan hatinya yang bernama Fery Farhati Ganis di tahun 1996. Meskipun telah menikah tak meredupkan niatnya untuk mencari ilmu di luar negeri.
Tahun1997, keinginan untuk terus belajar membawa Anies mendapat beasiswa melanjutkan studi Master di bidang International security and economic Policy di University Maryland College Park.
Waktu mengambil study Master Anis dianugrahi William P.Cole III fellowship dari School of Public Policy University of Maryland di tahun 1998 ini pula, dia mendapatkan ASEAN student Award program dari USAID-USIA-NAFSA.
Pada 1999 Anies melanjutkan studinya setelah mendapatkan beasiswa doktoral dari Northern Illinois University. Ia menulis disertasinya mengenai "Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia".
Berkat kegigihannya menimba ilmu, di tahun 2004 Anies meraih Gerald S Maryanov Fellow dari Norther Illinois University. Beasiswa ini diberikan bagi mahasiswa dengan prestasi dan integritas dalam pengembangan ilmu politik.
Selama satu tahun di Milwakuee, Wisconsin Amerika Serikat pada tahun 1987. Hal inilah yang membuat Anies lulus lebih lama dibanding kawan lainnya. Dia lulus pada tahun 1989.
Sepulangnya dari Negeri Paman Sam, Anies menimba ilmu jurnalistik dan mendapatkan bertugas sebagai pewawancara. Kepercayaan itu didapat dari Televisi Republik Indonesia (TVRI) Yogyakarta yang memilih Anies menjadi salah satu pewawancara tetap di acara bertajuk Tanah Merdeka. Pengalaman ini membuat ia banyak belajar dari kehidupan orang-orang besar.
Kemudian, Anies melanjutkan kuliahnya di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta tepatnya Fakultas Ekonomi. Selain menimba ilmu, putra dari pasangan Aliyah serta Rasyid Baswedan itu juga aktif berorganisasi. Tahun 1992 Anies terpilih menjadi ketua senat (Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM) UGM pemimpin senat UGM setelah organisasi kampus lama dibekukan pada Orde Baru.
Pada tahun 1993, Anies juga mengikuti program musim panas di Sophia University Jepang. Beasiswa ini diberikan oleh Japan Airlines (JAL) Scholarship dari JAL Foundation.
Anies menikahi pujaan hatinya yang bernama Fery Farhati Ganis di tahun 1996. Meskipun telah menikah tak meredupkan niatnya untuk mencari ilmu di luar negeri.
Tahun1997, keinginan untuk terus belajar membawa Anies mendapat beasiswa melanjutkan studi Master di bidang International security and economic Policy di University Maryland College Park.
Waktu mengambil study Master Anis dianugrahi William P.Cole III fellowship dari School of Public Policy University of Maryland di tahun 1998 ini pula, dia mendapatkan ASEAN student Award program dari USAID-USIA-NAFSA.
Pada 1999 Anies melanjutkan studinya setelah mendapatkan beasiswa doktoral dari Northern Illinois University. Ia menulis disertasinya mengenai "Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia".
Berkat kegigihannya menimba ilmu, di tahun 2004 Anies meraih Gerald S Maryanov Fellow dari Norther Illinois University. Beasiswa ini diberikan bagi mahasiswa dengan prestasi dan integritas dalam pengembangan ilmu politik.
(mhd)