Plt Gubernur Minta Kondisi Pelabuhan Muara Angke Diperhatikan
A
A
A
JAKARTA -
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meminta agar kondisi pelabuhan yang ada di sekitaran Jakarta diperhatikan.
Salah satunya, yaitu Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara. Tak hanya itu kapal yang baik juga harus menjadi perhatian.
"Saya kira mereka sudah punya perhitungan sendiri terhadap kondisi pelabuhan di muara angke, tapi lebih kepada kondisi pelayanan transportasi khususnya kapal yang lebih baik, aman dan nyaman," kata Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2017).
Pria yang akrab disapa Soni itu juga ikut menanggapi Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke Deddy Junaedi yang dicopot oleh Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Tonny Budiono pasca-peristiwa terbakarnya Kapal Motor (KM) Zahro Express, Minggu 1 Januari 2017.
"Itu adalah sanksi yang harus diterima sebagai konsekwensi dari kesalahan besar yang melibatkan korban jiwa. Jadi, sudah layak menurut saya," kata Dirjen Otda Kemendagri itu.
Sebelumnya, Kapal Zahro Express terbakar saat beranjak dari salah satu pelabuhan di Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu (1/1/2017) pagi.
Penumpang kapal tersebut merupakan wisatawan yang hendak menghabiskan masa liburan awal tahun 2017 dengan rekreasi ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meminta agar kondisi pelabuhan yang ada di sekitaran Jakarta diperhatikan.
Salah satunya, yaitu Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara. Tak hanya itu kapal yang baik juga harus menjadi perhatian.
"Saya kira mereka sudah punya perhitungan sendiri terhadap kondisi pelabuhan di muara angke, tapi lebih kepada kondisi pelayanan transportasi khususnya kapal yang lebih baik, aman dan nyaman," kata Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2017).
Pria yang akrab disapa Soni itu juga ikut menanggapi Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke Deddy Junaedi yang dicopot oleh Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Tonny Budiono pasca-peristiwa terbakarnya Kapal Motor (KM) Zahro Express, Minggu 1 Januari 2017.
"Itu adalah sanksi yang harus diterima sebagai konsekwensi dari kesalahan besar yang melibatkan korban jiwa. Jadi, sudah layak menurut saya," kata Dirjen Otda Kemendagri itu.
Sebelumnya, Kapal Zahro Express terbakar saat beranjak dari salah satu pelabuhan di Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu (1/1/2017) pagi.
Penumpang kapal tersebut merupakan wisatawan yang hendak menghabiskan masa liburan awal tahun 2017 dengan rekreasi ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
(pur)